Warning: session_start(): open(/home/atriumwin/public_html/src/var/sessions/sess_92b240e6dc0399b8854a9e8897afd81a, O_RDWR) failed: Disk quota exceeded (122) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/atriumwin/public_html/src/var/sessions) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Koalisi Antitembakau Desak DPRD Jakarta Segera Sahkan Perda KTR - InfoUpdate

Koalisi Antitembakau Desak DPRD Jakarta Segera Sahkan Perda KTR

3 weeks ago 15
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Jaringan organisasi pengendalian tembakau di Indonesia menyambut positif langkah DPRD DKI Jakarta yang kembali membahas rancangan Peraturan Daerah tentang Kawasan Tanpa Rokok. Setelah lebih dari satu dekade tertunda tanpa kejelasan, pembentukan kembali Panitia Khusus (Pansus) rancangan Perda KTR dianggap sebagai sinyal kuat komitmen perlindungan masyarakat dari paparan asap rokok.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Langkah tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-498 Kota Jakarta. Bagi kelompok masyarakat sipil, momen ini dinilai sebagai waktu yang tepat untuk menegaskan arah pembangunan Jakarta sebagai kota global yang tak hanya mengedepankan indikator ekonomi, tetapi juga kualitas hidup warganya.

“Momentum ulang tahun Jakarta harus jadi titik tolak untuk menunjukkan komitmen kuat dalam melindungi kesehatan warga," ujar Tubagus Haryo Karbyanto dari Solidaritas Advokat Publik untuk Pengendalian Tembakau Indonesia dalam keterangan tertulis pada Ahad, 22 Juni 2025.

Menurut dia, hadirnya Undang-Undang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 merupakan dasar hukum yang kokoh untuk membuat regulasi untuk melindungi kesehatan warga Jakarta. Bahkan Jakarta punya peluang emas untuk menjadi pelopor dengan regulasi progresif yang berpihak pada rakyat, bukan kepada industri tembakau.

Raperda KTR yang dibahas mencakup pelarangan aktivitas merokok, termasuk iklan, promosi, dan sponsor produk tembakau di sejumlah fasilitas umum, seperti sekolah, tempat ibadah, transportasi publik, hingga ruang terbuka yang digunakan masyarakat. Aturan itu juga mengatur dengan ketat penggunaan rokok elektronik.

Tubagus menekankan bahwa raperda ini telah lama mandek dan kini harus dikawal agar segera disahkan. “Bagi kami yang terus mendorong ruang hidup sehat kota, ini adalah momen bersejarah,” katanya.

Sorotan terhadap regulasi ini juga datang dari kelompok muda. Manik Marganamahendra, Ketua Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC), menegaskan pentingnya udara bersih sebagai hak dasar warga.

“Setelah berkutat soal polusi udara di luar ruang, jangan sampai polusi rokok juga jadi ancaman masyarakat pekerja dan pelajar di ruang-ruang aktif bersama. Rokok konvensional maupun elektronik harus diatur ketat,” kata Manik yang juga pernah aktif sebagai Abang None Jakarta.

Ia menyebut Jakarta belum layak menyandang status kota global tanpa Perda KTR. Dia membandingkan dengan kota seperti Washington DC, Kuala Lumpur, atau Singapura. “Kalau KTR saja belum ada, kota global masih jauh dari angan,” ujarnya.

Nina Samidi, Program Manager Komnas Pengendalian Tembakau (Komnas PT), menyatakan dukungannya atas penguatan regulasi KTR. Ia berharap Jakarta dapat menjadi contoh dan panutan bagi kota lain dengan menerapkan standar minimal KTR sesuai PP 28/2024.

Koalisi masyarakat sipil juga menyatakan kesiapan untuk mendukung implementasi Perda ini secara kolaboratif. Dukungan itu meliputi kegiatan edukasi, sosialisasi, hingga pemantauan partisipatif bersama instansi pemerintah.

Mereka mendesak agar pembahasan tidak kembali tersendat dan finalisasi Raperda bisa dilakukan sebelum akhir 2025. “Ini bukan sekadar soal legislasi, tapi penegasan bahwa Jakarta berpihak pada masa depan kota yang sehat dan berkeadilan,” kata Nina.

Read Entire Article