Vaksin HPV Tak Sebabkan Mandul dan Seks Bebas, Ini Penjelasan Lengkap POGI

1 month ago 39
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Vaksin HPV (Human Papillomavirus) kerap diselimuti berbagai mitos yang menyesatkan. Dua di antaranya adalah anggapan bahwa vaksin ini bisa menyebabkan kemandulan dan mendorong perilaku seksual aktif.

Menanggapi hal ini, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) menegaskan bahwa klaim tersebut tidak benar dan tidak berdasar secara ilmiah.

"Isu bahwa vaksin HPV menyebabkan kemandulan, menopause dini, dan sebagainya, itu hanya mitos. Tidak ada bukti ilmiah sama sekali," kata Ketua Umum POGI, Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, Sp.OG(K) Onk.

Menurut Prof. Yudi, vaksin HPV tidak berpengaruh pada kesuburan seseorang. Justru, vaksin ini penting untuk mencegah kanker serviks sejak dini, terutama pada remaja putri yang belum aktif secara seksual.

"Yang jadi masalah mungkin adalah kondisi rahimnya. Tapi vaksin ini tidak menyebabkan kemandulan. Itu tidak perlu dijelaskan terlalu panjang karena faktanya memang tidak ada hubungannya," katanya.

Tidak Picu Seks Bebas

Selain isu soal kesuburan, vaksin HPV juga sering dikaitkan dengan peningkatan perilaku seksual bebas.

Namun menurut Prof. Yudi, pemahaman ini keliru dan bisa menghambat tujuan utama dari vaksinasi HPV, yaitu mencegah infeksi yang dapat menyebabkan kanker serviks.

"Orang yang seksual aktif ya tetap akan aktif, bukan karena divaksin jadi aktif. Jangan dibalik logikanya," kata dia.

Dia, menambahkan, justru mereka yang mulai aktif secara seksual tanpa vaksin lebih berisiko terinfeksi HPV.

"Vaksin HPV justru diberikan untuk melindungi orang-orang yang mungkin belum terlindungi saat mulai aktif secara seksual," tambahnya.

Mengapa Tidak Diberikan pada Ibu Hamil?

Vaksin HPV tidak direkomendasikan untuk ibu hamil, bukan karena berbahaya, melainkan karena sistem kekebalan tubuh pada masa kehamilan cenderung lemah.

Hal ini bisa membuat pembentukan antibodi dari vaksin menjadi tidak optimal. "Padahal kita ingin efek vaksin ini bertahan jangka panjang, idealnya seumur hidup. Kalau diberikan saat sistem imun sedang lemah, antibodi yang terbentuk bisa tidak maksimal," kata Prof. Yudi.

Indonesia Baru Bisa Eliminasi Kanker Serviks Tahun 2160?

Ketua Kelompok Kerja Eliminasi Kanker Serviks POGI, Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, Sp.OG(K) mengungkapkan bahwa Indonesia berpotensi baru bisa mengeliminasi kanker serviks pada tahun 2160 jika masih banyak masyarakat yang percaya pada hoaks seputar vaksin HPV.

"Saya sedih kalau masih ada yang percaya hoaks. Padahal apapun yang direkomendasikan POGI, tujuannya untuk menurunkan angka kanker serviks," ujarnya.

Dia mencontohkan Australia yang memulai program vaksinasi HPV sejak tahun 2006 dan diperkirakan akan bebas dari kanker serviks pada 2035.

"Butuh waktu 35 tahun. Kalau kita tidak vaksinasi dari sekarang, entah tahun berapa kita bisa eliminasi. Hitungannya, kita baru bisa tereliminasi pada 2160," tambahnya.

Dr. Fitriyadi juga menjelaskan bahwa vaksin HPV menggunakan teknologi virus-like particle (VLP), yang artinya partikel ini hanya menyerupai virus, tidak mengandung DNA virus, dan tidak bisa menyebabkan infeksi.

"Ini bukan seperti vaksin DPT yang mengandung virus atau bakteri dilemahkan. VLP itu aman. Jadi tidak perlu takut," pungkasnya.

Read Entire Article