Liputan6.com, Jakarta - Menyambut Hari Bidan Nasional 2025, Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Dr Ade Jubaedah, S.SiT, MM, MKM kembali menegaskan pentingnya peran bidan sebagai pilar utama dalam sistem kesehatan nasional.
Mengusung tema nasional “Peran Strategis Bidan Dalam Memenuhi Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi Perempuan di Setiap Kondisi Krisis, Menuju Indonesia Emas 2045”, serta tema global “Midwives: Critical in Every Crisis,” Ade mengatakan, peringatan Hari Bidan Nasional tahun ini menjadi pengibat bahwa eksistensi bidan bukan hanya penting, melainkan krusial, terutama di masa krisis seperti bencana alam, konflik, hingga pandemi.
Menurutnya setiap perempuan mempunyai hak yang sama untuk mendapatkan layanan kesehatan seksual dan reproduksi yang aman dan berkualitas, tanpa terkecuali.
"Bidan, dengan kapasitas, empati, dan pengabdiannya, telah menjadi garda terdepan dalam memastikan bahwa perempuan di seluruh pelosok negeri dalam situasi apa pun, tetap mendapatkan hak atas layanan kesehatan seksual dan reproduksi yang bermutu," ungkap Ade melalui pesan tertulis pada Health-Liputan6.com, Senin (23/6).
74 Tahun IBI Mengabdi, Melayani dan Melindungi
Lebih lanjut Ade menuturkan, sejak didirikan pada 1951, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) telah menjadi rumah bagi ribuan bidan di seluruh penjuru Tanah Air.
"IBI konsisten memperjuangkan profesionalisme, perlindungan, dan kesejahteraan anggota, sekaligus meningkatkan mutu pelayanan kebidanan di Tanah Air," ujarnya.
Adapun peringatan Hari Bidan Nasional menjadi momentum refleksi dan evaluasi.
"Ini adalah momentum refleksi, evaluasi, dan proyeksi. Kami ingin menunjukkan bahwa bidan bukan sekadar tenaga kesehatan, tetapi pilar penting dalam pembangunan kesehatan ibu dan anak, serta dalam menyiapkan generasi unggul menu Indonesia Emas 2045," tegas Ade.
Mulai dari layanan persalinan, edukasi KB, hingga pendampingan kesehatan ibu dan bayi, bidan selalu berada di tengah masyarakat—terutama di daerah-daerah terpencil yang minim fasilitas kesehatan.