TEMPO.CO, Jakarta - Kaesang Pangarep kembali mencalonkan diri sebagai ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada Sabtu, 21 Juni 2025. Pencalonan tersebut mengingatkan publik ketika ia dulu menjadi ketua umum. Tanpa melalui proses pemilihan internal, putra bungsu mantan Presiden Jokowi tersebut didapuk sebagai ketua umum partai hanya dua hari setelah menjadi anggota.
Kilas Balik Terpilihnya Kaesang Pangarep Jadi Ketua Umum PSI
Kaesang resmi mengantongi kartu tanda anggota PSI pada 23 September 2023 di Solo. Dua hari kemudian, dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) di Jakarta, Kaesang langsung diumumkan sebagai Ketua Umum PSI. Momen kilat ini sontak menarik perhatian luas dari media dan publik. Bukan hanya karena kecepatan prosesnya yang tidak biasa, tetapi juga status Kaesang sebagai putra Presiden Joko Widodo kala itu.
Keputusan pengangkatan Kaesang disebut-sebut datang dari dorongan internal dan dukungan aklamasi pimpinan wilayah PSI. Giring Ganesha, Ketua Umum sebelumnya, kemudian dipercaya mengisi posisi baru sebagai anggota Dewan Pembina. Keputusan ini semakin diperkuat dengan dukungan dari tokoh-tokoh sentral PSI, seperti Grace Natalie.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Proses pengangkatan Kaesang memang berlangsung sangat cepat, tanpa melalui mekanisme pemilihan internal yang biasa. PSI menjelaskan bahwa nama Kaesang muncul sebagai aspirasi dari pengurus daerah dan langsung dikukuhkan secara aklamasi oleh elite partai.
Kaesang resmi tercatat sebagai ketua umum keempat dalam sejarah PSI, menyusul jejak Grace Natalie (2014–2021), Giring Ganesha (2021–2023), dan Raja Juli Antoni (periode awal pendirian). Namun yang membuat posisinya menonjol adalah statusnya sebagai tokoh non-struktural yang langsung melesat ke pucuk pimpinan.
Langkah kilat ini menuai respons beragam dari publik dan pengamat. Sebagian kalangan menyambutnya sebagai simbol keberanian PSI dalam mendorong regenerasi politik dan keterlibatan generasi muda. Namun tidak sedikit pula yang mempertanyakan prosedur dan etika internal partai. Muncul kritik soal "karpet merah politik", mengingat Kaesang adalah anak presiden yang sedang berkuasa.
Pidato Perdana Kaesang dan Visi Politiknya
Dalam pidato pertamanya setelah ditetapkan sebagai Ketua Umum PSI, Kaesang mengungkapkan alasan pribadi di balik keputusannya terjun ke dunia politik. Ia bukan sekadar hadir sebagai sosok baru, melainkan sebagai panggilan untuk memerangi pesimisme dan sinisme yang kerap menyelimuti dunia politik.
Kaesang mengibaratkan semangatnya ini seperti keinginan anak-anak muda yang ingin menyalakan lilin di tengah kegelapan. "Berhenti mengutuk kegelapan karena politik adalah jalan ninja kita," kata dia dengan penuh semangat.
Kaesang berjanji akan melakukan hal-hal baik lewat politik, berharap kehadirannya bisa membangun kembali kepercayaan publik bahwa politik itu bisa dijalankan dengan integritas. Ia mengimpikan politik yang bersih dengan tujuan demi kebaikan masa depan.
Bagi Kaesang, politik ideal adalah yang mempersatukan, berlandaskan rasa saling menghormati, dan terbuka terhadap perbedaan. Ia percaya, meski beragam pandangan, semua pihak sejatinya memperjuangkan hal yang sama, yaitu kebaikan untuk masa depan Indonesia.