PARTAI Golkar bakal mempersiapkan posisi yang sesuai untuk Setya Novanto, jika eks ketua umum itu kembali aktif di kepengurusan partai. Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung menyatakan keputusan soal aktivitas di partai berada di tangan Novanto.
“Misalnya Pak Novanto bersedia aktif lagi, ya tentu kami tempatkan di tempat yang sesuai dengan posisi dirinya sekarang, dari segi pengalaman, dari segi senioritas,” ucap Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 19 Agustus 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Namun, ia mengatakan aktivitas mantan ketua umum itu di partai perlu mempertimbangkan soal status bebas bersyaratnya. “Tentu ada aktivitas-aktivitas yang tidak sebebas kalau ada orang yang tidak pakai bersyarat itu,” kata Wakil Ketua Badan Legislasi DPR ini.
Dia lantas kembali menekankan bahwa Golkar tidak pernah menolak siapa pun yang ingin aktif menjadi kader. Apalagi Novanto yang pernah menempati posisi pucuk pimpinan. “Kalau mau aktif lagi, pertanyaannya mau aktif di mana. Kalau mau aktif di partai, ya kami dengan tangan terbuka, silakan,” ujar dia.
Setya Novanto terjerat perkara korupsi proyek pengadaan Kartu Tanda Penduduk elektronik atau e-KTP. Dia dihukum 15 tahun penjara dalam kasus itu, pada 24 April 2018. Majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta Pusat menilai Novanto terbukti melakukan korupsi proyek e-KTP tahun anggaran 2011-2013.
Novanto kemudian mengajukan Peninjauan Kembali kasusnya itu ke Mahkamah Agung. Putusan Peninjauan Kembali itu mengabulkan permohonan Novanto, yang dibacakan pada Rabu, 4 Juni 2025. Dalam putusannya, hakim PK memangkas hukuman Novanto menjadi 12 tahun 6 bulan penjara, denda Rp 500 juta, dan uang pengganti Rp 49,052 miliar. Tiga hakim PK itu adalah Surya Jaya sebagai ketua, lalu dua orang anggota yakni Sinintha Yuliansih Sibarani dan Sigid Triyono. Sedangkan Panitera Pengganti adalah Wendy Pratama Putra.
Setelah putusan PK tersebut, Novanto lantas mendapatkan bebas bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Kota Bandung, Jawa Barat, pada 16 Agustus 2025.
Ahmad Doli Kurnia Tandjung pun menegaskan Novanto masih berstatus kader partai beringin. Menurut Doli, Setya Novanto tidak pernah mengundurkan diri dari partai. Golkar juga tidak pernah mengeluarkan surat pemberhentian Novanto sebagai kader. “Jadi per hari ini Setya Novanto itu adalah masih kader Partai Golkar, menjadi bagian dari keluarga besar Partai Golkar,” ucap Doli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Selasa, 19 Agustus 2025.