GATI Menguatkan Ketahanan Keluarga

11 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

INFO NASIONAL - Cara pandang seseorang terhadap nilai-nilai, prinsip, dan keyakinan tak lepas dari mana dia berasal. Termasuk bagaimana budaya keluarga terbentuk dalam pembagian peran mengasuh anak. Di Indonesia pola mengasuh anak cenderung bersifat patriarki.

Hal ini tercermin dalam sistem sosial di mana seorang laki-laki atau ayah memiliki otoritas dan dominasi dalam keluarga. Sedangkan perempuan kerap dibebani tanggung jawab pengasuhan dan urusan domestik.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Mengatur peran dan tanggung jawab setiap anggota keluarga dapat menciptakan keharmonisan rumah tangga. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Wihaji meyakini Indonesia akan baik-baik saja jika semua anggota keluarga menjalankan tanggung jawab dengan baik.

Sebab, berbagai persoalan di masyarakat, menurut dia, sebagian besar berawal dari keluarga. Di sinilah peran seorang ayah menjadi sangat penting. Komitmen pemerintah dalam memperkuat ketahanan keluarga, diikhtiarkan lewat program nasional Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI).

Program ini bertujuan mendorong peran aktif ayah dalam pengasuhan, pendidikan, dan perlindungan anak. GATI diresmikan pada 21 April 2025, di Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. Menurut Wihaji, lahirnya GATI berangkat dari data UNICEF yang menyebutkan 20,9 persen anak Indonesia kehilangan sosok ayah atau fatherless.

Kemudian data BPS menyampaikan hanya 37,17 persen anak usia 0 – 5 tahun diasuh kedua orang tua kandung secara bersamaan. Serta dari data I-NAMHS terdapat 33 persen remaja Indonesia mengalami masalah kesehatan mental. “Ini artinya, jika tak hati-hati, akan ada anak Indonesia yang berpotensi kehilangan pembentukan karakter, kehilangan kepercayaan diri, kenyamanan, rasa aman, bahkan juga berpotensi mengalami krisis identitas seksual,” katanya.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga / Kepala BKKBN, Wihaji. TEMPO/ABDUL KARIM

Sebagai bagian dari tanggung jawab menangani persoalan kependudukan, Wihaji berusaha memastikan siklus kehidupan di lingkup keluarga berjalan baik. Dia memaparkan, sebagian anak Indonesia, dalam siklus kehidupan usia 0-24 tahun tadi kehilangan sosok ayah. GATI diharapkan bisa menjawab problem anak yang berada di siklus penting tersebut. “Mengapa ayah? Karena objeknya memang kehilangan ayah.

Mengapa teladan? karena masyarakat Indonesia butuh contoh,” kata Wihaji. Gerakan Ayah Teladan Indonesia dimulai melalui kerja sama dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, di mana ayah diminta mengantarkan anaknya pada hari pertama sekolah. Hal ini sebagai simbol bahwa ayah sangat dibutuhkan oleh anak dalam sentuhan psikologis.

Tidak hanya berupa sentuhan fisik seperti memberi uang saku, menanyakan nilai di sekolah, setelah itu selesai. Seorang ayah harus punya rasa memiliki, tanggung jawabnya tidak hanya memberikan sentuhan secara fisik dan ekonomi, tetapi juga psikologis.

Untuk mendekatkan GATI kepada masyarakat, ada empat upaya yang secara garis besar meliputi layanan konseling melalui bilik konsultasi ayah, wadah pegiat dan komunitas ayah teladan (KOMPAK TENAN), pendekatan ditingkat desa/kelurahan (DEKAT) di kampung KB, dan basis sekolah (SEBAYA).

“Ayah teladan harus memiliki kebersamaan dengan anak,” ujar Wihaji. Program GATI diharapkan bisa mengurangi fatherless, terlebih di kota-kota besar yang kian minim waktu untuk kumpul keluarga. Dengan anak-anak Indonesia yang tumbuh bersama sosok ayah teladan, akan lahir generasi tangguh yang dinantikan oleh Indonesia Emas 2045. Jika hal itu tidak diurus dari sekarang, Wihaji mengatakan, kita bisa kehilangan momentum lahirnya generasi emas termasuk bonus demografi.(*)

Read Entire Article