Warning: session_start(): open(/home/atriumwin/public_html/src/var/sessions/sess_ba4fdf7d2064bf877a679a1da3aafcf5, O_RDWR) failed: Disk quota exceeded (122) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/atriumwin/public_html/src/var/sessions) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Asosiasi Ojek Online akan Demo Kembali di Istana karena Tuntutan Tak Digubris - InfoUpdate

Asosiasi Ojek Online akan Demo Kembali di Istana karena Tuntutan Tak Digubris

3 weeks ago 21
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi pengemudi ojek online Garda Indonesia bersama berbagai aliansi organisasi dan komunitas ojol se-Jabodetabek berencana menggelar kembali demonstrasi di Istana Kepresidenan, Jakarta, dalam waktu dekat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Divisi Humas Garda Indonesia, Yudha Al Janata, mengatakan demonstrasi akan kembali dilakukan karena pemerintah belum merespons tuntutan pengemudi ojol pada demo 20 Mei kemarin. 

“Hingga saat ini Menteri Perhubungan RI masih bungkam tidak juga berikan keputusan atas tuntutan aksi kami 20 Mei 2025. Maka itu kami akan melaksanakan aksi 'Revolusi Ojol Kepung Istana Presiden RI',” kata Yudha dalam keterangan tertulisnya pada Ahad, 22 Juni 2025.

Yudha mengatakan aksi ini akan diikuti oleh 50 ribu ojol roda dua dan roda empat dari berbagai daerah. Peserta aksi akan memasuki Jakarta secara bergelombang. Yudha mengatakan pihaknya belum memastikan tanggal pasti aksi karena Garda Indonesia masih berkordinasi dengan aliansi yang akan turun ke jalan.

Namun ia memastikan lokasi demonstrasi akan berfokus di Istana Merdeka, Jakarta. “Aksi Revolusi Ojol Kepung Istana Presiden RI akan kami laksanakan paling cepat pada Senin, 21 Juli 2025, dan paling lambat bulan Agustus 2025,” kata Yudha.

Adapun tuntutan yang akan dibawa asosiasi ojol, antara lain mendesak Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang tentang Transportasi Online, menetapkan potongan biaya aplikasi maksimal di angka 10 persen, serta memberlakukan diskresi tarif pemesanan makanan dan pengantaran barang.

Asosiasi juga menuntut pemerintah mengaudit potongan 5 persen dari pendapatan pengemudi yang selama ini diambil oleh aplikator secara sepihak tanpa adanya transparansi. Asosiasi juga meminta pemerintah agar menetapkan perusahaan aplikator menghapus program promo dan pengelompokkan pengemudi seperti aceng, slot, hub, member, hemat, dan lain sebagainya.

Tak hanya turun ke jalan, Yudha mengatakan demonstrasi juga akan dibarengi dengan aksi mematikan aplikasi massal secara serentak di seluruh Indonesia untuk melumpuhkan tranportasi berbasis aplikasi online

“Kami berharap Presiden Prabowo membuktikan kepada pengemudi online gabungan R2 dan R4 bahwa memang benar dan konkrit bahwa Presiden RI pro rakyat, bukan pro kepada pengusaha kepentingan bisnis,” ucap Yudha. 

Pada 20 Mei kemarin, para pengemudi ojek online melakukan aksi unjuk rasa yang dipusatkan di Istana Merdeka, Kementerian Perhubungan dan Gedung DPR. Tak hanya di Jakarta, demo ojol dan taksi online dari berbagai daerah termasuk Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Lampung, Sumatera Selatan.

Menanggapi tuntutan pendemo sebelumnya, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan bisa saja merevisi peraturan untuk mengakomodasi penurunan potongan aplikator menjadi 10 persen.

Namun, Dudy juga ingin mewadahi aspirasi perusahaan layanan transportasi daring atau aplikator. Menurut dia, aspirasi dari perusahaan aplikator ojol harus diserap demi menjaga keberlanjutan ekosistem transportasi online.

“Bisa tidak (potongan komisi) diturunkan? Kalau saya tidak berpikir keseimbangan berkelanjutan, bisa saja,” kata Dudy dalam forum pertemuan dengan aplikator di Jakarta Pusat, Senin, 19 Mei 2025.

Menurut Dudy, menandatangani aturan baru soal penurunan potongan komisi ojol menjadi 10 persen bukan perkara sulit. “Tapi, rasanya tidak arif kalau kami tidak mendengar semuanya."

Dalam pertemuan pemerintah dan aplikator ojol, Government Relations Specialist Maxim Indonesia Muhammad Rafi Assagaf menyampaikan potongan komisi menjadi 10 persen akan berdampak pada ekosistem transportasi online.

Sebab, kata dia, potongan komisi yang selama ini ditetapkan sebesar 20 persen, salah satunya dimanfaatkan untuk inovasi dan mengembangkan teknologi. “Maxim perlu terus berkembang. Goal-nya, kesejahteraan mitra,” ujarnya.

Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza R Munusamy mengklaim Grab selalu mematuhi regulasi pemerintah dan tidak pernah memotong tarif ojol melebihi 20 persen. Ia menepis tudingan asosiasi pengemudi ojol soal potongan komisi lebih dari 20 persen.

Ia juga menjelaskan bahwa komisi 20 persen itu digunakan untuk pengembangan teknologi. Selain itu, untuk keselamatan melalui pembiayaan asuransi bagi mitra pengemudi maupun penumpang. Penggunaan lainnya, yaitu untuk program bantuan operasional bagi pengemudi ojol. 

“Misalnya, ganti oli, tambal ban. Untuk meringankan mitra pengemudi sehari-hari,” ucapnya.

Sementara itu, Presiden Gojek Indonesia Catherine Hindra Sutjahyo mengatakan potongan komisi menjadi 10 persen justru berpotensi menurunkan pendapatan mitra pengemudi. Pasalnya potongan komisi 20 persen yang berjalan selama ini, salah satunya dialokasikan untuk promo. Ini menjadi strategi perusahaan meningkatkan transaksi konsumen.

Karena itu, ucap Catherine, bila potongan komisi turun menjadi 10 persen, transaksi diperkirakan bakal berkurang. “Kalau jumlah transaksi berkurang, kami takut, berdasarkan uji coba kami, itu (pendapatan mitra pengemudi) akan berkurang lebih curam ketimbang kenaikan pendapatan secara per transaksi,” katanya.

Ketua Serikat Pekerja Angkutan Umum Indonesia (SPAI) SPAI Lily Pujiati mengatakan asosiasi ojol menuntut penetapan potongan 10 persen karena ada aplikator yang melanggar aturan pemerintah dan memotong komisi lebih dari 20 persen. Bahkan, ia mengklaim ada pengemudi yang terkena pemotongan hingga 70 persen.

Riri Rahayu berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan editor: MAN 1 Tegal Klarifikasi Isu Keluarkan Siswa karena Baju Renang

Read Entire Article