DPR Bilang Pemerintah Lalai soal Kematian Balita akibat Cacingan Kronis

14 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

KETUA Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat Marwan Dasopang menilai pemerintah lalai dalam kasus kematian balita yang mengalami cacingan kronis. Anak berusia tiga tahun itu tinggal di Desa Cianaga, Kecamatan Kabandungan, Sukabumi, Jawa Barat.

Menurut Marwan kejadian ini menunjukkan pemerintah abai terhadap kondisi anak yang tubuhnya dipenuhi cacing. Anak perempuan itu tinggal bersama orang tuanya yang mengalami gangguan jiwa. “Jadi kalau kita abai terhadap itu bisa saja ketidakmampuan pemerintah daerah,” kata dia di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu, 20 Agustus 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Menurut kondisinya, kata Marwan, keluarga sang anak  pasti termasuk kategori sangat miskin atau  Desil I Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional. Sehingga antisipasi dan penanganan kasus itu semestinya dipantau oleh Kementerian Sosial.

“Yang namanya anak tetap perlindungannya apa pun. Apalagi kita punya Kementerian Sosial yang khusus menangani itu. Apalagi kalau sudah kategori tidak normal orang tuanya,” ujar politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Menurut Marwan, dengan kecanggihan teknologi untuk menyebarluaskan informasi, seharusnya kematian sang balita bisa dicegah oleh pemerintah dan masyarakat setempat. “Patut kita pertanyakan masa enggak ada orang di sekelilingnya yang melaporkan itu,” ujar dia.

Selain itu, Marwan menekankan, Kementerian Sosial telah memiliki anggaran khusus untuk mendistribusikan bantuan sosial kepada keluarga miskin lewat Program Keluarga Harapan maupun Bantuan Pangan Non Tunai. Ia sangat menyesalkan nyawa balita itu tak terselamatkan.

Tak hanya pemerintah pusat, Marwan juga menilai peran pemerintah daerah seharusnya bisa menghalau kejadian ini. “Jangankan pemerintah daerah, masyarakat sekelilingnya lalai kok. Kalau Pemda sudah sangat lalai,” ujar dia. Marwan mendorong agar kasus ini dijadikan bahan evaluasi atas kelalaian pemerintah merespons kondisi lapangan.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan keprihatinan dan kekecewaannya atas meninggalnya sang balita. Dedi menjelaskan, berdasarkan keterangan dokter, balita tersebut sudah lama menderita cacingan. Kondisi keluarga memperburuk situasi: sang ibu mengalami gangguan kejiwaan, ayah mengidap TBC dan pengasuhan sehari-hari banyak ditangani nenek.

Sejak kecil, balita itu terbiasa main di kolong rumah yang kotor dan bercampur dengan ayam serta kotoran hewan. “Dimungkinkan tangannya tidak pernah dicuci, lalu mulutnya kemasukan cacing, sehingga menimbulkan cacingan yang akut,” ujar Dedi dikutip dari video yang diunggah di Instagram pribadinya pada Rabu, 20 Agustus 2025..

Atas kejadian ini, Dedi mengatakan akan memberi sanksi kepada aparat desa setempat. Ia menilai fungsi dasar lembaga di desa, mulai dari PKK, posyandu, hingga bidan desa, tidak berjalan sebagaimana mestinya.

“Sanksi akan kami berikan kepada siapa pun dan daerah mana pun yang terbukti tidak memberikan perhatian kepada masyarakat,” kata Dedi.

Dedi mengatakan pihaknya sudah menurunkan tim untuk mengevakuasi dan merawat keluarga korban yang juga menderita penyakit TBC. Ia pun meminta seluruh aparat pemerintahan di Jawa Barat lebih sigap dalam memantau kondisi kesehatan masyarakat di lingkungannya.

“Ini perhatian bagi kita semua, aparat pemerintahan untuk senantiasa cross check terhadap apa yang terjadi di lingkungan. Jangan abai, jangan ribut ketika peristiwanya terjadi,” ujar Dedi.

Kondisi balita tersebut juga menjadi sorotan di media sosial setelah diunggah oleh pegiat sosial, IIn Achsien. Ia mengungkapkan balita itu sempat dirawat di rumah sakit namun akhirnya meninggal dalam perawatan. Saat dibawa ke rumah sakit, kondisinya pun sudah tak sadar. Ia dibawa oleh relawan IIn ke RSUD R Syamsuddin RH pada 13 Juli dan meninggal pada 22 Juli 2025.

Dinda Shabrina berkontribusi dalam tulisan ini.
Read Entire Article