Saat Vitiligo Bukan Lagi Tabu: Komunitas Ini Bangun Ruang Aman Penuh Cinta

1 month ago 33
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Masih banyak masyarakat Indonesia yang keliru memahami vitiligo. Sebuah kondisi kulit jangka panjang yang menyebabkan hilangnya warna atau pigmen pada area tertentu di tubuh.

Bercak-bercak putih yang muncul sering kali menimbulkan stigma, membuat penderitanya dianggap berbeda, bahkan dikira menular. Padahal, faktanya tidak demikian.

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari Tivaza Clinic, Dr. Panji Respati, Sp.DVE, menegaskan bahwa vitiligo bukan penyakit menular dan tidak membahayakan nyawa.

"Kondisi ini terjadi karena sel penghasil melanin di kulit, yang disebut melanosit, berhenti berfungsi atau mati. Akibatnya, muncul area-area kulit yang kehilangan warna," katanya dalam diskusi memperingati Hari Vitiligo Sedunia belum lama ini.

Vitiligo bisa menyerang siapa saja, tanpa memandang usia maupun latar belakang. Namun, karena perubahan warna kulit yang mencolok, terutama pada individu berkulit gelap, dampaknya kerap dirasakan secara psikologis.

Banyak penderita merasa minder, menghindari pergaulan, bahkan mengalami stres berat. "Stres justru dapat memperparah penyebaran vitiligo. Karena itu, pendekatan pengobatan tidak cukup hanya dari sisi medis, tapi juga perlu mencakup aspek emosional dan sosial," kata dr. Panji.

Membangun Ruang Aman bagi Pasien Vitiligo Melalui Komunitas

Meski edukasi mengenai vitiligo terus meningkat, stigma masih saja melekat. Banyak yang menganggap kondisi ini sebagai kutukan atau akibat gaya hidup buruk. Tak sedikit vitiligan, sebutan untuk penyandang vitiligo, tumbuh dengan perasaan takut, malu, dan terisolasi.

Pilihan pengobatan pun beragam dan bersifat personal. Ada yang memilih terapi topikal, terapi cahaya, atau bahkan tidak menjalani pengobatan sama sekali. Semua pilihan itu sah, selama didasari penerimaan diri dan informasi yang tepat.

Dari kebutuhan akan dukungan sosial yang kuat, terbentuklah komunitas Selflove Movement. "Komunitas ini hadir untuk mendobrak stigma dan menghadirkan ruang aman, tempat para vitiligan bisa menjadi diri sendiri dan saling menguatkan," ujar Presiden Direktur PT Regenesis Indonesia, Ir. Emmy Noviawati, saat merayakan Hari Vitiligo Sedunia pada 21 Juni 2025 di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Dengan tema “Selflove is My Super Power”, acara ini menjadi ajang merayakan keberagaman dan menegaskan bahwa setiap individu layak dicintai, apa adanya.

Salah satu sesi paling menyentuh adalah “Membangun Menara Bahagia”. Di sesi ini, peserta menuliskan hal-hal yang mereka syukuri. Aktivitas ini bukan sekadar permainan, melainkan refleksi untuk mengingat bahwa kebahagiaan sejati datang dari penerimaan diri.

Corporate Brand Manager, Apt. Gita Yohanna Thomdean, S.Farm, menambahkan,"Kami ingin menanamkan bahwa self-love bukan sekadar tren, tapi kekuatan sejati untuk hidup bahagia dan berdaya."

Anak-anak dan Keluarga Turut Terlibat

Acara ini melibatkan anak-anak penyandang vitiligo yang hadir bersama keluarga. Kehadiran keluarga sangat penting untuk membangun rasa percaya diri sejak dini. Nafisah, peserta berumur 9 tahun, mengaku baru kali ini merasa memiliki 'teman senasib, sehingga dia tidak lagi merasa sendirian.

Dukungan seperti ini menjadi fondasi penting dalam perjalanan mencintai diri sendiri, yang tidak selalu mudah bagi para vitiligan.

Dalam acara yang sama, dua peserta --- Putri Mitra dari Purwakarta dan Raehan dari Jakarta --- berbagi kisah perjuangan mereka menerima vitiligo sebagai bagian dari diri yang layak dibanggakan.

"Saya sempat tidak percaya diri tampil di depan umum, tapi dengan support system yang tepat, saya bisa bangkit," ujar Raehan.

Komunitas Selflove Movement juga aktif secara digital dengan lebih dari 3.000 anggota di Instagram dan Facebook.

Read Entire Article