Liputan6.com, Jakarta - Jakarta kini memiliki gerakan sosial baru yang fokus pada pengembangan remaja laki-laki, yakni RAW. Diluncurkan sebagai inisiatif sosial oleh Jalin Foundation, RAW hadir untuk membangun kekuatan dari dalam diri remaja melalui pendekatan yang otentik, inklusif, dan dekat dengan keseharian mereka. Salah satu program utama dari gerakan ini adalah Warkop RAWvolution.
Sesuai namanya, program ini menjadikan warung kopi atau warkop, tempat nongkrong yang lekat dengan budaya anak muda, sebagai ruang terbuka untuk berdiskusi, bertukar ide, dan berbagi pengalaman.
Warkop yang biasanya hanya tempat santai kini disulap jadi ruang tumbuh dan ekspresi diri.
"RAW adalah gerakan bersama yang tumbuh dari suara dan kebutuhan remaja. Kami ingin memastikan mereka memiliki ruang yang aman dan inklusif untuk mengenali, menyuarakan, dan merayakan diri mereka," ujar Executive Director Jalin Foundation, Dian Rosdiana, dikutip dari Antara pada Selasa, 22 Juli 2025.
Peluncuran gerakan ini juga dihadiri oleh Jovial da Lopez, konten kreator dan tokoh masyarakat yang dikenal dekat dengan anak muda.
Pesan Jovial da Lopez untuk Remaja
Jovi pun membagikan pengalaman dan pesan inspiratif seputar pentingnya keberanian dan lingkungan sosial yang sehat.
"Dulu gue sering banget ikut hal-hal yang gue takutin. Tapi ternyata yang awalnya gue pikir enggak bisa, jadi bisa setelah dicoba. Jadi, ini penting banget buat generasi muda, jangan takut untuk coba," kata Jovi.
Menurutnya, kunci membentuk karakter tangguh dan percaya diri terletak pada keberanian keluar dari zona nyaman. Hal ini menjadi penting di tengah tekanan sosial yang kerap dihadapi oleh remaja.
"Cowok tuh gampang banget kebawa arus, makanya penting untuk punya lingkungan pertemanan yang positif. Itu bisa bantu kita tetap waras dan berkembang," ujar aktor BUCIN itu.
RAW Menyediakan Ruang Ekspresi
Program RAW menyediakan ruang ekspresi melalui seni, olahraga, musik, dan diskusi yang tidak menggurui. Pendekatannya dirancang agar remaja bisa merasa relevan, bebas mengekspresikan diri, dan tidak merasa dinilai.
Salah satu remaja yang terlibat dalam proses pembentukan RAW, Rayyan, menyampaikan bahwa keterlibatan sejak awal membuat dirinya sadar bahwa ide-ide kecil bisa menjadi gerakan besar.
"Ini bukan cuma tentang kami. Ini tentang semua remaja yang lagi nyari arah, dan akhirnya punya tempat buat tumbuh bareng," ujarnya.
RAW juga hadir sebagai kampanye anti-rokok dengan cara yang berbeda. Mengusung tema "Generasi Ga Butuh Validasi", RAW mendorong anak muda untuk tidak terjebak dalam budaya pembuktian diri yang berisiko, termasuk kebiasaan merokok.
Namun, RAW tidak sekadar melarang, melainkan menawarkan alternatif kegiatan positif yang dipilih dan dijalankan sendiri oleh remaja.
"Biasanya remaja suka perform, diskusi santai, atau menyalurkan hobi mereka. Maka dari itu, kampanye ini lahir dari mereka, untuk mereka, dan dijalankan oleh mereka," kata Program Manajer Jalin Foundation, Titin Juhartini.
Ke depan, RAW akan terus memperluas jangkauan lewat aktivasi komunitas, konten edukatif di media sosial, serta kolaborasi dengan pihak-pihak yang punya visi serupa.
Dukungan dari figur publik seperti Jovi dan komunitas muda seperti Rogers diharapkan bisa memperkuat dampaknya.