Liputan6.com, Jakarta - Stroke masih menjadi salah satu penyebab kematian dan kecacatan tertinggi di dunia. Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke otak terhenti karena adanya sumbatan di pembuluh darah maupun pecahnya pembuluh darah.
Akibatnya, oksigen dan nutrisi yang seharusnya dibawa ke otak terhenti. Alhasil jaringan di dalam otak akan kekurangan oksigen dan nutrisi. Dikutip dari CDC, Stroke dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, kecacatan jangka panjang, hingga kematian.
Untungnya, risiko penyakit ini dapat ditekan dengan pola hidup sehat, termasuk pemilihan makanan sehari-hari.
Hal ini disampaikan oleh Cheng-Han Chen, MD, seorang ahli jantung intervansional dan direktur media Program Jantung Struktural di MemorialCare Saddleback Medical Center, Laguna Hills, CA, dikutip dari Prevention.
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa asupan nutrisi tertentu dapat berperan dalam menjaga kesehatan pembuluh darah, menurunkan tekanan darah, dan mengontrol kadar kolestrol, yang merupakan tiga faktor utama penyebab stroke.
Risiko penyakit stroke dapat ditekan dengan 8 makanan berikut:
1. Sayuran Berdaun Hijau
Menurut ahli gizi dan ahli diet terdaftar yang berbasis di San Fransisco, California, Sonya Angelone, RDN, sayuran berdaun hijau seperti bayam, kangkung, dan arugula merupakan pilihan utama untuk menurunkan risiko stroke.
“Sayuran berdaun hijau dapat menurunkan risiko stroke karena kandungan nitratnya yang tinggi,” ujar Angelone.
“Tubuh mengubah nitrat menjadi oksida nitrat, yang dapat membantu meredakan tekanan di arteri, meningkatkan aliran darah yang sehat, dan menurunkan tekanan darah,” lanjutnya.
Anglone juga menyebut bahwa kandungan vitamin, mineral, dan serat dalam sayuran hijau berkaitan dengan risiko stroke yang lebih rendah.
2. Buah Citrus
Dilley menyebut, buah-buahan citrus seperti jeruk dan jeruk bali mengandung vitamin C, folat, dan kalium, yang bersifat antioksidan dan anti-inflamasi. Buah-buahan ini juga mengandung serat larut, yang dapat membantu menurunkan kolestrol, salah satu faktor risiko stroke.
3. Kacang Kenari
Kacang kenari disebut sebagai makanan yang ramah sistem kardiovaskular. Sebuah studi dalam jurnal Circulation pada tahun 2021 menunjukkan bahwa mengonsumsi sekitar setengah cangkir kacang kenari selama dua tahun dapat menurunkan kadar kolestrol LDL (kolestrol jahat) yang merupakan faktor risiko stroke jika dalam kandungan yang tinggi.
4. Yogurt
Angelone menyebut, yogurt yang rendah gula merupakan bagian dari diet DASH baik untuk pencegahan stroke.
“Yogurt menawarkan kalsium, kalium, dan probiotik, yang berkontribusi pada penurunan tekanan darah dan keseimbangan lipid yang lebih baik, terutama ketika menggantikan camilan olahraga atau manis,” kata Scott Keatley, RD, salah satu pemilik Keatley Medical Nutrition Therapy
5. Oat
Keatley menyebut, biji-bijian utuh seperti oat kaya akan magnesium, vitamin B, dan antioksidan untuk melindungi kesehatan pembuluh darah.
“Oat juga mengandung serat yang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil,” ujarnya
Menurut Angelone, biji-bijian utuh juga dapat membantu meredakan peradangan tubuh, yang selanjutnya bisa menurunkan risiko stroke.
6. Ikan Berlemak
Keatley mengatakan, ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan makerel yang kaya akan EPA dan DHA.
“Ikan-ikan ini mengurangi peradangan, menstabilkan irama jantung, memperbaiki profil lipid, dan membuat trombosit kurang lengket, sehingga mengurangi risiko pembekuan dara,” jelasnya.
Angelone menyebut, ikan berlemak dapat membantu menurunkan tekanan darah dan kolestrol yang merupakan faktor risiko utama stroke.
Dilley juga turut menjelaskan bahwa ikan berlemak yang merupakan sumber protein rendah lemak, dapat membantu mengelola berat badan.
7. Makanan Kaya Serat Larut
Serat larut menyerap air dan membentuk gel di salurah pencernaan, sehingga memperlambat pencernaan. Makanan kaya serat larut dapat menrunkan kolestrol LDL dan membantu mengontrol lonjakan gula darah yang dapat merusak pembuluh darah.
Contoh makanan yang mengandung serat larut adalah apel, aprikot, buah tin, pir, wortel, brokoli, dan kentang manis.
8. Protein Nabati
Sebuah penelitian dalam The American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2024 menemukan bahwa, dengan mengonsumsi banyak protein nabati, risiko beberapa penyakit menjadi lebih rendah.
Seperti risiko penyakit kardiovaskular yang 19 persen lebih rendah dan risiko penyakit jantung koroner 27 persen lebih rendah dibandingkan protein hewani.
“Kacang-kacangan seperti kacang hitam dan kacang merah merupakan sumber nutrisi yang sangat baik karena menyediakan serat larut dan protein nabati yang sehat saat makan,” kata Dilley.