Warning: session_start(): open(/home/atriumwin/public_html/src/var/sessions/sess_e206666e683a9fd3ee9766e9852f329f, O_RDWR) failed: Disk quota exceeded (122) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/atriumwin/public_html/src/var/sessions) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Pasien Bisa Adukan Dugaan Malpraktik, Menkes Pastikan Laporan Ditindaklanjuti dan Dicatat - InfoUpdate

Pasien Bisa Adukan Dugaan Malpraktik, Menkes Pastikan Laporan Ditindaklanjuti dan Dicatat

1 day ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta Sepanjang 2023 hingga 2025 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat ada 51 aduan kasus dugaan pelanggaran disiplin profesi alias malpraktik.

Merespons hal ini, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa pihaknya telah menyusun alur pengaduan bagi pasien dan keluarga yang merasa dirugikan.

“Yang sudah kita susun sekarang adalah alur pengaduan dari dugaan pelanggaran disiplin profesi atau malpraktik. Alur pengaduannya bisa masuk ke rumah sakitnya atau fasyankesnya, bisa puskesmas, klinik, bisa juga masuk ke dinas kesehatan, bisa masuk ke Kementerian Kesehatan,” kata Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu (2/7/2025).

Dia menambahkan, dalam tahap awal, yang didorong adalah opsi alternatif penyelesaian sengketa di masing-masing level.

“Kalau tidak bisa diselesaikan, dimasukkan ke Majelis Disiplin Profesi (MDP). Dari MDP ini yang akan memutuskan, dan keputusannya itu bisa digunakan oleh aparat penegak hukum untuk diproses kasus perdata maupun pidana dan semua hukumannya sekarang akan masuk, dicatat di SATUSEHAT SDMK,” jelas Budi.

SATUSEHAT SDMK adalah media yang memungkinkan tenaga kesehatan untuk memperbarui profil mereka dengan informasi yang relevan. Sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas informasi yang dibagikan di seluruh fasilitas kesehatan dan Kementerian Kesehatan, seperti mengutip laman satusehat.kemkes.go.id, Kamis.

“Dengan demikian rekam jejak dari masing-masing institusi dan masing-masing individu itu kelihatan. Apakah dia masuk daftar hitam atau tidak itu secara resmi tercatat pelanggarannya. Dan itu transparan, diaudit, dan diperiksa, semua perilakunya akan tercatat,” paparnya.

Rumah sakit langsung memecat dokter yang bersangkutan dan Liu berencana menggugat ganti rugi rumah sakit itu sebesar 2 juta yuan.

Alur Pengaduan Dugaan Non Pelanggaran Disiplin Profesi

Selain alur aduan malpraktik, Budi juga menjelaskan soal alur pengaduan dugaan non pelanggaran disiplin profesi.

Dugaan non pelanggaran disiplin profesi mencakup pelanggaran di ranah standar pelayanan dan standar prosedur operasional.

“Untuk non pelanggaran disiplin profesi misalnya pelanggaran standar pelayanan maupun standar prosedur operasional, juga bisa dilakukan seperti ini (alurnya).”

Standar prosedur operasional berada di level fasilitas kesehatan, tapi jika pasien tidak puas dengan solusi yang diberikan oleh pimpinan faskes, maka aduannya bisa naik ke dinas kesehatan dan Kemenkes.

“Dengan demikian, kita memberikan kesempatan yang sama bagi masyarakat sebagai pengguna jasa untuk bisa menyampaikan keluhannya,” ucap Budi.

Skema Pengawasan untuk Minimalisasi Malpraktik

Upaya lain yang dilakukan untuk meminimalisasi malpraktik adalah dengan pengawasan terhadap tenaga medis dan tenaga kesehatan secara berkala dan insidentil.

“Kami baru memulai ini tahun ini, sehingga pengawasannya kita mulai bikin yang berkala dan insidentil. Yang insidentil itu lebih berdasarkan masukan dan kita mulai memonitor dari sosial media.”

“Sedangkan yang berkala kita lakukan rutin kepada setiap fasilitas kesehatan yang sifatnya bukan akreditasi. Karena selama ini fasilitas kesehatan hanya disibukkan dengan akreditasi, mereka menuhin ceklis setiap lima tahun sekali, bayar uang mahal, padahal tetap aja jelek,” ucap Budi.

Audit untuk Pastikan Kualitas Faskes Sesuai Akreditasi 

Maka dari itu, sambung Budi, Kemenkes akan memulai audit terhadap fasilitas kesehatan untuk mengetahui apakah kualitasnya sudah sesuai dengan akreditasi atau tidak.

“Jadi secara perlahan kita akan menyeimbangkan, enggak semuanya perlu akreditasi, kalau dia sudah ya tidak perlu terus-terusan bayar uang. Tapi kalau dia belum bagus ya dia perlu diakreditasi lebih sering dan akreditasinya bisa turun kalau suatu saat kita lihat dia tidak memenuhi standar.”

“Kalau akreditasinya paripurna tapi tetap melanggar terus, kita akan hukum faskesnya dan lembaga akreditasinya,” ucap Budi.   

Read Entire Article