Liputan6.com, Jakarta - Bagi masyarakat Amerika Serikat, 4 Juli identik deBerikut beberapa cedera paling umum yang sering mewarnai perayaan 4 Juli.
Berikut beberapa cedera paling umum yang sering mewarnai perayaan 4 Juli.
Kembang Api: Sumber Cedera Utama di Hari Kemerdekaan
Tak bisa dimungkiri, kembang api adalah simbol perayaan Hari Kemerdekaan Amerika Serikat pada 4 Juli, tapi juga menjadi sumber cedera nomor satu. Dr. Biernbaum menyebut,
“Kami melihat semuanya mulai dari luka bakar ringan di tangan dan wajah hingga trauma parah akibat kembang api yang meledak dalam jarak dekat.”
Kembang api rakitan atau ilegal bahkan lebih berbahaya karena sering meledak tidak terkendali.
Dr. Betsy Koickel dari Memorial Hermann-GoHealth Urgent Care di Houston menjelaskan, “Cedera mata sangat meresahkan, karena bisa berupa luka bakar kornea, goresan, atau bahkan kehilangan penglihatan permanen akibat serpihan yang beterbangan.”
Bukan hanya itu, ledakan keras juga dapat merusak pendengaran, terutama pada anak kecil.
“Terkadang mengakibatkan telinga berdenging (tinnitus) atau kerusakan pendengaran jangka panjang,” tambah Koickel.
Dalam kasus lebih ekstrem, orang bisa kehilangan jari atau mengalami luka sayat mendalam jika kembang api meledak terlalu dekat.
Alkohol: Biang Kerok Jatuh, Keracunan, hingga Kecelakaan
Minuman beralkohol seakan tak terpisahkan dari pesta 4 Juli. Namun, konsumsi berlebihan bisa membuka pintu berbagai risiko. Dr. Ellana Stinson, dokter kedaruratan di Boston, mengatakan, “Ketidakmampuan mengambil keputusan merupakan penyebab utama di balik banyaknya kunjungan ke UGD.”
Keracunan alkohol sering memicu jatuh, patah tulang, kecelakaan kendaraan, bahkan insiden kekerasan.
“Kami sering melihat cedera kepala atau patah tulang pada pasien yang terlalu banyak minum,” ujar Biernbaum. Alkohol juga memperbesar risiko tenggelam jika orang berenang atau naik perahu tanpa pengawasan memadai.
Luka Bakar Saat Pesta BBQ Bisa Berujung Malapetaka
Pesta panggangan (barbecue) juga menjadi tradisi 4 Juli. Sayangnya, National Fire Protection Association mencatat Juli sebagai bulan puncak kebakaran panggangan. Dr. Biernbaum mengingatkan, “Penanganan tangki propana atau pemanggang yang salah dapat mengakibatkan luka bakar pada tangan dan lengan.”
Dari luka bakar ringan hingga cedera serius, sebagian besar insiden ini terjadi karena kelalaian atau kurangnya pengawasan. Memastikan pemanggang dalam kondisi baik dan menjauhkan anak-anak dari area memanggang bisa menjadi langkah pencegahan sederhana namun vital.
Panas Ekstrem: Kelelahan dan Sengatan Panas Mengintai
Perayaan di luar ruangan pada musim panas juga memicu risiko kelelahan akibat panas. Dr. Biernbaum menyebutkan, “Banyak pasien datang dengan kelelahan akibat panas atau sengatan panas setelah beraktivitas lama tanpa hidrasi yang memadai.”
Kelompok paling rentan adalah anak-anak dan lansia. Dr. Marino menambahkan, “Panas ekstrem bisa menimbulkan masalah serius seperti dehidrasi hingga kerusakan ginjal jika orang tidak berhati-hati untuk tetap sejuk dan terhidrasi.”
Kecelakaan Kendaraan, Perahu, dan Risiko Tenggelam
Libur panjang juga sering dimanfaatkan untuk perjalanan jauh atau rekreasi di perairan.
Dr. Stinson memperingatkan, “Sayangnya, akhir pekan liburan juga sering diwarnai peningkatan cedera akibat kecelakaan mobil atau perahu.”
Kurangnya penggunaan jaket pelampung, kebut-kebutan di air, atau mengemudi di bawah pengaruh alkohol kerap menjadi faktor penyebab. Stinson menceritakan pengalamannya merawat seorang pemuda yang hampir kehilangan nyawa setelah jatuh dari perahu cepat dalam keadaan mabuk.
“Ia terbentur air dengan keras, mengalami limpa pecah, dan beberapa patah tulang — kami hampir kehilangannya.”
Menurut CDC, Juli juga menjadi bulan dengan angka kematian akibat tenggelam tertinggi. Anak-anak usia 1–4 tahun termasuk kelompok paling rentan.
“Saya pernah merawat orang-orang yang ditarik dari air dalam keadaan tidak sadar, sering kali karena tidak ada yang mengawasi atau penilaian yang kabur akibat alkohol,” ujar Stinson.