Liputan6.com, Jakarta Perwakilan UNICEF di Indonesia Maniza Zaman mengatakan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 menjadi momen penting. Salah satunya menjadi momen pengingat bahwa anak-anak adalah jantung masa depan bangsa Indonesia.
Bila anak-anak tumbuh sehat maka akan mendukung perjalanan kehidupan yang ingin tahun dan kreatif. Anak-anak pun bisa bermimpi tanpa batas dan membuka potensi mereka yang tak terbatas.
Lebih lanjut, Zaman mengungkapkan bahwa Hari Anak Nasional jadi momen untuk mengingat bahwa anak-anak bukan hanya penerima layanan dan dukungan, tetapi juga penggerak perubahan itu sendiri.
"Mari kita dengarkan suara mereka dan libatkan mereka dalam hal-hal yang memengaruhi masa kini dan masa depan mereka, di rumah, di masyarakat, dan dalam kebijakan pemerintah," kata Zaman dalam pernyataan tertulis yang diterima Liputan6.com ditulis Rabu, 23 Juli 2025.
UNICEF mengapresiasi orangtua dan pengasuh, yang meletakkan fondasi bagi perkembangan fisik, emosional, dan intelektual anak-anak.
"Kami percaya setiap orang tua berhak mendapatkan dukungan—dari keluarga, masyarakat, dan pemerintah. Itulah sebabnya UNICEF bekerja sama erat dengan Pemerintah Indonesia dan para mitra dalam mendukung program-program yang bertujuan memberikan pengetahuan dan layanan kepada orangtua," katanya.
Tantangan Anak-Anak Indonesia
Hari Anak Nasional juga menjadi momen pengingat bahwa masih banyak tantangan serius yang dihadapi oleh anak-anak di berbagai wilayah Indonesia.
Zaman menekankan bahwa tidak semua anak memiliki akses yang sama terhadap hak-haknya. Di berbagai wilayah, masih banyak anak-anak yang hidup kesulitan di tengah garis kemiskinan, kondisi disabilitas, ataupun hidup di lokasi yang sangat terpencil yang sulit untuk dijangkau.
Kemajuan yang dibawa oleh teknologi memperburuk kondisi anak-anak di era modern ini. Anak-anak banyak terpapar oleh internet, menjadi rentan terhadap paparan konten-konten berbahaya yang muncul tanpa kendali.
“Ancaman yang muncul, seperti krisis iklim dan risiko digital menuntut tindakan segera dan terpadu,” kata Zaman.
Ia pun mengingatkan pepatah lawas, “Dibutuhkan satu desa untuk membesarkan seorang anak,.” Berkaca dari pepatah itu, Zaman mendorong semua pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat sipil, sektor swasta, media, dan komunitas donor, secara kolektif berkontribusi mewujudkan lingkungan di mana setiap anak dapat berkembang dengan baik.
UNICEF Apresiasi Langkah Pemerintah Indonesia
UNICEF menyampaikan apresiasi keberhasilan pemerintahan dalam mengatasi isu yang masih menjadi beban bagi anak. Seperti mengurangi kasus malnutrisi, perluasan akses kesehatan, peningkatan akses ke pendidikan yang berkualitas, hingga penguatan keterampilan abad ke-21.
“Pada Hari Anak Nasional ini, UNICEF bersama Pemerintah Indonesia dan mitra-mitra kami merayakan setiap anak di seluruh Nusantara yang luas ini. Kami memanfaatkan kesempatan ini untuk mengapresiasi langkah-langkah signifikan yang telah dicapai dalam meningkatkan kualitas hidup anak-anak di Indonesia,” kata Zaman.
Zaman juga turut menyorot upaya pemerintahan Indonesia dalam mewujudkan lingkungan yang aman untuk anak-anak bangsa. Keberhasilan ini dianggap sebagai sebuah kemajuan penting dalam memenuhi hak anak.
Pemerintah menunjukkan kesungguhan dalam mendukung pertumbuhan dan perlindungan anak dengan pendekatan lintas sektor yang progresif.
Perlindungan Anak di Era Digital dan Tantangan Modern
Zaman juga menyinggung soal hak anak untuk mendapatkan perlindungan, telah tercantum pula dalam narasi utama yang diangkat pada Hari Anak Nasional tahun ini. Terutama perlindungan dari risiko serangan siber, mengingat saat ini, data menunjukkan tidak sedikit anak di Indonesia telah terpapar internet.
“Indonesia juga membuat kemajuan penting dalam memastikan ketersediaan air bersih dan sanitasi serta melindungi anak-anak dari kekerasan, termasuk risiko daring,” ungkap Zaman.
Zaman menilai langkah berani di bawah program inisiatif Quick Wins dari Presiden Prabowo bisa mewujudkan visi besar Indonesia Emas 2045.
“UNICEF tetap teguh dalam kemitraan kami dengan pemerintah, baik di tingkat nasional maupun daerah, untuk mendukung hak setiap anak untuk bertahan hidup, berkembang, dan mencapai potensi penuh mereka,” kata Zaman.