Liputan6.com, Jakarta - Bagi kebanyakan orang, alergi biasanya dikaitkan dengan debu, bulu hewan, atau kacang-kacangan. Tapi tahukah Anda, sebagian kecil orang — terutama wanita — justru bisa alergi terhadap air mani pasangan? Kondisi langka ini dikenal sebagai hipersensitivitas plasma mani (seminal plasma hypersensitivity/SPH).
Apa itu SPH?
Menurut Cleveland Clinic, SPH termasuk dalam kategori hipersensitivitas Tipe 1, serupa dengan alergi kacang atau bulu hewan peliharaan. Artinya, reaksi imun terjadi cepat dan bisa berlebihan. Alergen utamanya bukan sel sperma, melainkan antigen spesifik prostat (PSA) yang terdapat dalam plasma mani.
“Banyak kasus tidak dilaporkan, salah didiagnosis atau dianggap sebagai IMS, infeksi jamur, atau ‘sensitivitas’ umum,” tulis Michael Carroll, profesor madya ilmu reproduksi, di The Conversation.
Sebuah studi terbaru di tahun 2024 bahkan memperkuat dugaan bahwa SPH sebenarnya lebih umum dan sering salah diidentifikasi.
Bagaimana tanda-tandanya?
Gejala alergi air mani bisa bervariasi, mulai dari ringan hingga cukup mengancam jiwa. Biasanya, wanita dengan SPH akan merasakan rasa terbakar, gatal, kemerahan, atau bengkak pada vulva atau vagina setelah kontak dengan air mani. Pada kasus yang lebih berat, bisa muncul biduran (gatal-gatal), sesak napas, pusing, hingga syok anafilaksis.
Dalam satu kasus, seorang mahasiswa di Colorado melaporkan wajahnya sampai mengalami kelumpuhan sementara setelah seks oral. Ia bercerita, keparahan gejala bergantung pada jumlah sperma yang mengenai tubuhnya.
SPH pertama kali dicatat secara medis pada tahun 1967, ketika seorang wanita harus dirawat di rumah sakit karena reaksi alergi parah setelah berhubungan seksual.
Awalnya, para ahli memperkirakan hanya ada kurang dari 100 kasus di seluruh dunia. Namun, riset Jonathan Bernstein pada 1997 mengungkapkan hampir 12% keluhan pascakoitus yang dilaporkan dapat digolongkan sebagai SPH. Angka ini didukung Carroll lewat survei lanjutan — meski menurutnya kasus sebenarnya bisa jauh lebih tinggi, dilansir New York Post.