Liputan6.com, Jakarta Clubfoot atau lebih dikenal sebagai kaki pengkor pada anak dapat diketahui dari beberapa gejala, yakni:
- Bentuk kaki yang menyerupai kacang merah atau ginjal.
- Lengkungan kaki yang sangat dalam.
- Otot betis yang lebih kecil pada kaki yang terdampak.
- Kaki yang lebih pendek.
- Pergelangan kaki yang kaku.
- Keterbatasan rentang gerak pada kaki.
- Bagian atas kaki mengarah ke dalam dan ke bawah.
- Telapak kaki tampak terbalik.
Dokter spesialis ortopedi pediatrik di Eka Hospital BSD, Patar Parmonangan Oppusunggu, menjelaskan, kaki pengkor adalah kelainan bawaan yang menyebabkan bentuk kaki anak abnormal.
“Kaki pengkor adalah kondisi yang menyebabkan bentuk kaki atau telapak kaki anak mengarah ke arah dalam. Anda akan dapat melihat telapak kaki anak Anda yang menghadap ke samping atau ke atas,” jelas Patar dalam keterangan pers dikutip Selasa (22/7/2025).
Kondisi ini disebut juga clubfoot atau dalam bahasa medis disebut dengan congenital talipes equinovarus. Sesuai namanya, ini adalah disabilitas bawaan. Artinya, anak terlahir dengan kondisi ini.
Kaki pengkor adalah kondisi yang termasuk langka. Tingkat keparahannya bervariasi mulai dari ringan sampai berat. Clubfoot dapat terjadi di salah satu kaki ataupun keduanya. Kondisi ini bisa membuat anak kesulitan untuk berjalan bahkan berdiri. Sayangnya, kaki pengkor tidak bisa sembuh dengan sendirinya.
Namun, pengobatan yang dilakukan sedini mungkin bisa memberikan hasil yang baik bagi perkembangan kaki anak.
“Anak membutuhkan pengobatan sedini mungkin agar kaki pengkor tidak memengaruhi kemampuannya dalam berjalan dan menimbulkan masalah kesehatan lain,” kata Patar.
nda mungkin berjalan untuk mempertahankan berat badan sekaligus menjaga kesehatan. Tapi, Anda juga bisa berjalan kaki untuk memperkuat tulang. Berjalan kaki bisa menurunkan risiko tulang keropos sebanyak 30 persen,
Apa Penyebab Kaki Pengkor?
Kaki pengkor pada anak terjadi karena otot paha yang terhubung dengan tulang kaki memendek dan menjadi kaku. Hal inilah yang membuat kaki jadi terpuntir ke arah dalam.
Hingga kini, para ahli belum mengetahui dengan pasti hal yang jadi penyebab pasti. Kebanyakan kasus clubfoot terjadi dengan sendirinya begitu anak dilahirkan.
Penyebab utamanya adalah genetik. Artinya, risiko seorang anak mengalami clubfoot lebih besar ketika dalam keluarga kondisi ini juga terjadi.
Selain itu, kaki pengkor juga lebih sering terjadi pada anak laki-laki dibandingkan bayi perempuan.
Kaki pengkor dapat terdeteksi pada saat pemeriksaan kehamilan, yaitu lewat USG pada usia kehamilan yang ke-20. Jika tidak terlihat dari USG, kaki pengkor dapat terdeteksi begitu anak dilahirkan.
Beberapa kondisi lain saat kehamilan yang juga dapat menyebabkan anak berisiko lebih tinggi mengalami kondisi ini, yaitu:
- Air ketuban yang sedikit.
- Terinfeksi virus Zika.
- Terpapar asap rokok secara intens ataupun alkohol.
Bagaimana Penanganan Kaki Pengkor?
Kaki pengkor pada anak tidak bisa sembuh dengan sendirinya. Meski begitu, operasi bukanlah satu-satunya cara untuk mengatasi masalah ini.
Sebelum operasi, ada beberapa metode pengobatan yang dapat diberikan. Metode ini disebut dengan metode Ponseti.
Berikut ini adalah beberapa cara mengatasi kaki pengkor pada anak tanpa operasi:
Pemasangan Gips
Pemasangan gips dilakukan untuk mengembalikan bentuk kaki anak. Dokter akan membuat beberapa gips yang menyesuaikan dengan pertumbuhan kaki bayi.
Gips pertama akan dipasang pada minggu pertama ataupun kedua setelah bayi dilahirkan. Setelah pemakaian selama seminggu, bayi perlu dibawa konsultasi ke dokter untuk melakukan gerakan-gerakan sederhana, peregangan, dan mengganti dengan gips yang baru. Setidaknya, bayi akan menggunakan sekitar 5-7 gips selama beberapa minggu atau bulan.
Penggunaan Penyangga
Ketika kaki bayi berada dalam posisi yang tepat, dokter spesialis ortopedi anak akan mengganti gips dengan penyangga, atau disebut dengan orthotic.
Penyangga ini terbuat dari besi dan terhubung dengan sepatu khusus yang akan menjaga posisi kaki anak agar tidak kembali ke bentuk awal.
Pemakaian penyangga dapat berlangsung selama 3 bulan penuh selama 24 jam. Setelahnya, penyangga mungkin hanya akan dipakai pada malam hari, sekitar 3-5 tahun.
Apabila kedua cara di atas tidak berhasil mengembalikan bentuk kaki pengkor pada anak, operasi mungkin saja diperlukan.