Transfer Data Pribadi WNI, PKS: Pemerintah Jangan Lemah Menyikapi Permintaan AS

3 weeks ago 10
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta pemerintah tidak lemah dalam menyikapi permintaan transfer data pribadi warga negara Indonesia (WNI) ke Amerika Serikat (AS). Persyaratan itu sebelumnya diberikan AS dalam dalam kesepakatan dagang dengan Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua Majelis Pertimbangan Pusat PKS Mulyanto menyebut pemerintah tidak bisa langsung menerima semua syarat dari AS begitu saja. "Pemerintah jangan lemah menyikapi permintaan AS. Sehingga semua syarat yang diminta, termasuk menyerahkan data pribadi, dapat disetujui dengan gembira," kata Mulyanto melalui pesan singkat pada Kamis, 24 Juli 2025.

Mulyanto meminta pemerintah berhati-hati menyepakati poin kesepakatan tersebut. Menurut dia, klausul itu rawan penyalahgunaan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Mulyanto berujar kesepakatan internasional yang berdampak kepada hak terhadap data pribadi seharusnya melibatkan pengawasan dari legislatif dan konsultasi publik. "Eksekutif tidak boleh mengabaikan peran masyarakat dalam kasus seperti ini," ucap dia.

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), kata dia, harus memanggil pemerintah untuk menjelaskan kesepakatan tersebut. Pemerintah juga sepatutnya memberikan keyakinan bahwa data pribadi masyarakat yang sensitif tidak bocor dan disalahgunakan di luar negeri akibat transfer data ini.

Menurut Mulyanto, kesepakatan transfer data pribadi bisa membahayakan dalam kondisi sistem pengawasan digital yang lemah. Dia khawatir dengan potensi kebocoran atau penyalahgunaan data oleh lembaga bisnis atau lembaga lainnya di luar negeri.

Apalagi, kata dia, lembaga intelijen AS seperti National Security Agency (NSA) atau Federal Bureau of Investigation (FBI) memiliki kewenangan mengakses data pribadi warga asing di server perusahaan AS. Di AS, ucap Mulyanto, ketentuan itu diatur dalam Foreign Intelligence Surveillance Act (FISA 702).

Konsekuensinya, Mulyanto berujar data WNI di cloud milik perusahaan AS dapat diakses secara legal oleh otoritas AS. Otoritas tidak perlu mengantongi izin dari pemerintah Indonesia. "Belum lagi potensi penyalahgunaan data pribadi oleh lembaga bisnis. Ini menjadi alasan Uni Eropa sempat membatalkan skema perlindungan data pribadi dengan AS pada tahun 2020," tuturnya.

Presiden RI Prabowo Subianto menanggapi kesepakatan transfer data antara Indonesia dan Amerika Serikat. Ia menyatakan bahwa negosiasi dengan Amerika Serikat masih terus berjalan. "Ya nanti itu sedang di, kan negosiasi berjalan terus," ujar Prabowo di Jakarta, Rabu malam, 24 Juli 2025 yang dilansir dari Antara.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Haryo Limanseto menegaskan bahwa transfer data yang dimaksud sebagai bagian dari kesepakatan tarif antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS). Data yang ditransfer hanya mencakup data komersial, bukan data pribadi maupun data strategis milik negara.

“Dalam Joint Statement US-Indonesia ada isu transfer data di mana keleluasaan transfer data yang diberikan kepada Amerika maupun negara mitra-mitra Iainnya terfokus pada data-data komersial, bukan untuk data personal atau individu dan data yang bersifat strategis yang ketentuannya telah diatur dalam undang-undang maupun aturan terkait lainnya,” kata Haryo di Jakarta, Rabu.

 Adapun klausul transfer data pribadi WNI termasuk dalam salah satu poin kesepakatan dagang AS-Indonesia. Kesepakatan itu sempat dibahas oleh Presiden Prabowo dengan Presiden AS Donald J. Trump untuk menurunkan tarif dagang di masing-masing negara.


Eka Yudha Saputra dan Dewi Rina Cahyani berkontribusi dalam penulisan artikel ini
Read Entire Article