INFO NASIONAL – Suasana detik-detik Ketua Umum Megawati Soekarnoputri mengumumkan Hasto Kristiyanto sebagai Sekjen Partai masa bakti 2025-203 diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Komunikasi DPP PDI Perjuangan (PDIP), Adian Napitupulu. Dia pun mengaku kaget dengan pengumuman yang disampaikan Megawati saat prosesi pelantikan pengurus Partai di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Kamis, 14 Agustus 2025.
Menurut dia, seluruh jajaran DPP PDIP yang hadir di lokasi pun merasa kaget soal pengumuman Hasto sebagai Sekjen. Seluruh pengumuman merupakan kewenangan penuh Megawati sebagai Ketua Umum. “Dan semua refleks berdiri tepuk tangan bersama-sama. Kalau tanya kaget? Kaget, karena saya juga tidak tahu. Teman-teman yang di atas menurut saya juga tidak tahu,” kata Adian.
Adian mengatakan, sempat tak bergeming selama kurang lebih 3-4 detik setelah Megawati mengumumkan nama Hasto Kristiyanto. “Lalu sama-sama berdiri dan kita tepuk tangan semua. Jadi kalau yang ditanya, ‘Adian, kamu tahu nggak?’ Ya nggak,” kata Adian.
Dia juga menjelaskan soal struktur DPP PDIP yang tidak banyak berubah dari kepengurusan sebelumnya. Menurut dia, Ketua Umum Megawati memiliki pertimbangan yang baik dan matang sebelum menentukan struktur kepengurusannya. Adian meyakini bahwa struktur yang dipilih Megawati telah dipertimbangkan terkait situasi terkini dan kebutuhan partai dalam menghadapi tantangan ke depan.
“Bagaimana mempercepat konsolidasi, bagaimana kemudian memastikan seluruh kader turun ke bawah. Kita diminta turun ke bawah, Adian turun ke petani, yang lain turun ke pabrik-pabrik dan sebagainya, dan kita harus melakukan pendataan, pencatatan seluruh problem-problem rakyat, problem terkait dengan beras, problem terkait dengan pajak, problem terkait dengan segala macam, kita harus catat,” tutur Adian. “Dan kita akan rapatkan itu untuk kemudian kita carikan jalan keluar yang baik,” tambah dia.
Anggota DPR RI ini pun menyakini bahwa seluruh jajaran DPP PDIP percaya bahwa apa yang ditetapkan Megawati adalah yang terbaik untuk PDI Perjuangan, untuk rakyat, dan tentunya untuk Indonesia. Termasuk penujukan kembali Hasto sebagai Sekjen. “Bisa dikatakan kita semua sama-sama tidak tahu, karena kita sudah setuju bahwa penyusunan struktur DPP itu 100 persen hak prerogratif Ketua Umum,” kata dia. (*)