Program Bagi-bagi Smart TV ke Sekolah Berpotensi Jadi Ladang Korupsi Baru

7 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

PERHIMPUNAN Pendidikan dan Guru (P2G) melihat program penyediaan ribuan televisi layar atau smart TV ke sekolah-sekolah tertinggal memiliki celah korupsi yang sangat tinggi. Kepala Bidang Advokasi P2G Iman Zanatul Haeri mengatakan pemerintah harus berkaca pada kasus-kasus pengadaan sarana yang pernah terjadi dan berakhir dikorupsi.

"Jangan sampai ada chromebook jilid dua," kata Iman saat dihubungi pada Jumat, 15 Agustus 2025. Pengadaan laptop chromebook merupakan program digitalisasi pendidikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang saat ini tengah diusut Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK. 

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Adapun program penyediaan smart TV ini disampaikan Presiden Prabowo Subianto ketika memberikan pidato kenegaraan dalam Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025. 

Kepala Negara akan membagikan 288 ribu televisi pintar ke berbagai sekolah. Tujuannya agar anak-anak di mana pun berada berkesempatan mendapatkan pelajaran dari guru yang berkualitas melalui virtual. Hal ini sekaligus menjadi solusi dari kekurangan guru kompeten di sejumlah daerah. "Maka kami distribusikan (smart TV) ke sekolah-sekolah pelosok," kata Presiden. 

Iman menilai solusi semacam itu keliru. Selain karena akses listrik dan sinyal di daerah belum memadai, menurut Iman, semua siswa berhak mendapatkan pembelajaran berkualitas secara langsung. Karena itu, pemerintah wajib menghadirkan guru-guru kompeten tersebut di depan kelas. "Bukan dengan smart TV yang merekam guru-guru berkualitas itu," ujarnya. 

Lagi pula, belajar menggunakan virtual semacam itu pernah dilakukan saat masa pandemi Covid-19. Hasilnya, kata Iman, siswa menjadi sulit fokus, mudah bosan, hingga membuat mereka tidak dapat memahami pembelajaran secara utuh. "Sebab, meskipun gurunya berkualitas, virtual itu tidak ada human touch-nya," ucap Iman. "Padahal hakikat pendidikan ini sebetulnya adalah relasi antara guru dan siswa."

Lebih lanjut, Iman menyarankan agar pemerintah berfokus pada peningkatan kompetensi guru alih-alih berniat mencadangkan smart TV untuk mengisi kekurangan guru berkualitas. Anggaran yang ada digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan mereka serta mendistribusikannya dengan baik. 

Tak hanya itu, pemerintah juga harus menjamin keamanan serta kenyamanan para guru di daerah agar guru berkualitas tinggi mau ditempatkan di sana. "Harusnya itu yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, bukan dengan membagikan smart TV yang kita tahu perekaman ini juga tidak akan menyentuh para siswa," tuturnya. 

Read Entire Article