Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PP PBSI Fadil Imran melepas tim junior Indonesia yang berlaga di Badminton Asia Junior Championships atau Kejuaraan Asia Junior 2025. Turnamen ini dimainkan di GOR Manahan, Solo, Jawa Tengah, 18-22 Juli 2025.
Dalam kesempatan ini, Fadil berpesan untuk menumbuhkan mental juara. "Tahun lalu di China, kita berhasil merebut gelar juara beregu Kejuaraan Dunia Junior. Kali ini saya berharap semuanya bisa menyumbang poin yang terbaik untuk Indonesia," kata Fadil di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (11/7), seperti dikutip dari laman PSSI.
"Lawan kalian tidak mudah, tapi mari tunjukkan kalian mampu. Membentuk mental juara itu harus dari diri sendiri. Jangan sia-siakan kesempatan."
"Selamat bertanding dan kibarkan bendera Merah-Putih, jadikan kebanggaan dan kegembiraan buat seluruh bangsa Indonesia," pungkas Fadil.
Pada Kejuaraan Asia Junior 2025, Indonesia tergabung di Grup B. Indonesia bersaing dengan Malaysia, Singapura, Macau China dan Myanmar.
Anthony Sinisuka Ginting berhasil merebut juara China Open 2018. Ternyata kemenangan Ginting mengukir sejarah baru Bulu tangkis Indonesia.
Simulasi Lawan Rusia
Menjelang bergulirnya Badminton Asia Junior Championships atau Kejuaraan Asia Junior 2025, PBSI menggelar simulasi tim junior Indonesia melawan Rusia. Laga tersebut berlangsung di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (11/7).
Moh Zaki Ubaidillah dan kawan-kawan menang dengan skor 110-80 pada sesi pagi. Kabid Binpres Pelatnas Eng Hian mengatakan bahwa simulasi ini merupakan kesempatan bagus untuk kesiapan tim.
"Tentunya ini suatu hal yang cukup bagus terutama untuk atlet-atlet merasakan atmosfer langsung dengan sistem poin yang akan digunakan di AJC nanti. Semoga simulasi ini membuat mereka lebih siap lagi," kata pria yang juga menjadi manajer tim junior Indonesia itu.
"Secara persiapan, tim beregu ini sudah dua minggu pemusatan latihan dan beberapa kali melakukan simulasi internal. Poin 110 ini menjadi pengalaman yang baru bagi banyak atlet. Tapi dari hari ke hari, mereka sudah bisa lebih beradaptasi dengan baik. Saya berharap apa yang mereka sudah dapatkan di sini akan terbawa ke sana untuk memberikan yang terbaik," lanjut Eng Hian.
Berikut hasil simulasi sesi 1 Indonesia vs Rusia 110-80:
MS1: Moh Zaki Ubaidillah vs Sergei Sirant 11-5
WS1: Thalita Ramadhani Wiryawan vs Evgeniya Kosetskaya 22-16
XD1: Devin Artha Wahyudi/Rinjani Kwinnara Nastine vs Artur Pechenkin/Alina Davletova 33-26
MD1: Devin Artha Wahyudi/Ikhsan Lintang Pramudya vs Aleksandr Grigorenko/Gleb Stepakov 44-30
WD1: Rinjani Kwinnara Nastine/Riska Anggraini vs Alina Davletova/Evgeniya Kosetskaya 55-41
MS2: Moh Zaki Ubaidillah vs Sergei Sirant 66-46
WS2: Thalita Ramadhani Wiryawan vs Maria Golubeva 77-53
XD2: Ikhsan Lintang Pramudya/Rinjani Kwinnara Nastine vs Artur Pechenkin/Alina Davletova 8866
MD2: Muhammad Rizki Mubarrok/Raihan Daffa Edsel Pramono vs Aleksandr Grigorenko/Gleb Stepakov 99-69
WD2: Rinjani Kwinnara Nastine/Riska Anggraini vs Alina Davletova/Evgeniya Kosetskaya 110-80