Liputan6.com, Jakarta Wonderkid Arsenal, Max Dowman akhirnya menjalani debutnya di Liga Inggris dalam laga versus Leeds United di Emirates Stadium, Sabtu (23/8/2025) malam WIB.
Suasana santai di sesi latihan pramusim Arsenal di Hong Kong sempat diwarnai gelak tawa. Declan Rice terlihat bercanda dengan menimpa bola ke punggungnya, lalu disusul Max Dowman, remaja 15 tahun yang mencoba menirukan aksi tersebut.
Namun sebelum berhasil, Mikel Arteta buru-buru menendang bola menjauh. Momen ringan itu menjadi pengingat: di balik sorotan besar yang kini menyelimuti namanya, Dowman sejatinya masih seorang pelajar kelas 10.
Dari Candaan ke Debut Bersejarah
Tak disangka, sehari setelah kejadian itu Dowman langsung mendapat panggung besar. Ia diturunkan menggantikan Bukayo Saka dalam laga pramusim melawan Tottenham di Stadion Kai Tak.
Bukannya canggung, Dowman kala itu justru tampil berani dan menjadi salah satu pemain paling menonjol di lini serang.
Dowman kembali menunjukkan kualitasnya di laga-laga uji coba berikutnya. Dengan kecepatan dan keberaniannya menusuk dari sisi kanan, ia berhasil memaksa lawan melakukan pelanggaran hingga Arsenal mendapat dua penalti melawan Newcastle dan Villarreal. Aksi-aksi inilah yang membuat namanya semakin cepat melambung di kalangan pendukung The Gunners.
Catatan Sejarah di Usia Belia
Puncak kisahnya terjadi di Premier League. Pada usia 15 tahun 234 hari, Dowman resmi menjadi pemain termuda kedua yang pernah tampil untuk Arsenal, hanya kalah dari Ethan Nwaneri yang debut pada 2022.
Masuk pada menit ke-64 melawan Leeds United, Dowman langsung menggebrak dengan dribel menawan yang harus dihentikan keras oleh Gabriel Gudmundsson. Bek Leeds itu pun diganjar kartu kuning.
Tak berhenti di situ, di masa injury time, Dowman kembali memaksa lawan melakukan pelanggaran di kotak terlarang. Penalti yang dihasilkan sukses dikonversi Viktor Gyokeres untuk menutup kemenangan telak 5-0.
Pujian Arteta dan Peran Akademi
Pelatih Mikel Arteta tak menutup kekagumannya pada bocah ajaib tersebut. Menurutnya, Dowman sudah menunjukkan kematangan yang jarang ditemui di usia muda.
“Dia bermain tanpa ragu-ragu, seolah yakin bisa bersaing di level ini meski baru 15 tahun. Itu sesuatu yang belum pernah saya lihat sebelumnya,” ujar Arteta kepada BBC Sport.
Arteta juga menyampaikan apresiasi besar kepada keluarga Dowman dan tim akademi Arsenal yang dipimpin Per Mertesacker. Baginya, kombinasi lingkungan yang sehat dan pembinaan yang tepat menjadi faktor utama lahirnya talenta spesial seperti Dowman.
“Dia membawa kegembiraan, emosi, dan energi baru yang membuat pekerjaan kami terasa begitu berharga,” tambah sang pelatih.
Sumber: BBC