Liputan6.com, Jakarta - Sejak pertama kali meluncurkan lini Galaxy Foldable pada 2019, Samsung terus berupaya untuk meningkatkan kenyamanan para pengguna. Hal itu kembali dibuktikan lewat kehadiran Galaxy Z Fold7 dan Galaxy Z Flip7.
Melalui Galaxy Z Fold7 dan Galaxy Z Flip7, Samsung mencoba menawarkan pengalaman pemakaian yang tidak hanya mumpuni dan bisa diandalkan, tapi juga nyaman saat digenggam.
Desain kedua HP lipat terbaru itu kini telah dirombak untuk menunjang pengalaman pemakaian yang lebih baik. Lewat desain baru ini, pengguna dijamin akan mendapatkan pengalaman tak ubahnya smartphone candybar biasa.
Di Galaxy Z Fold7, Samsung menghadirkan bodi yang lebih tipis dan lebih ringan. Saat dibuka, ketebalannya hanya 4,2mm, sedangkan saat dilipat cuma 8,9mm.
Ini jauh lebih tipis dibandingkan dengan Fold generasi pertama, bahkan generasi sebelumnya. Meski tampil ramping, keduanya membawa layar yang lebih lebar dan cerah.
Kini, Galaxy Z Fold7 memiliki rasio aspek baru 21:9 yang memberikan pengalaman layaknya ponsel candybar konvensional. Namun, ukurannya tetap ramah di kantong.
Sementara Galaxy Z Flip7 sekarang memiliki ketebalan 6,5mm saat dibuka dan 13,7mm saat dilipat. Dengan dimensi itu, perangkat ini tetap mampu tampil tipis dan nyaman dimasukkan dalam kantong.
Meski keduanya hadir sebagai HP layar lipat, kenyamanan yang ditawarkan tidak berbeda dari pemakaian ponsel biasa.
FlexHinge Generasi Baru
Selain desain yang lebih cantik, Samsung tidak meninggalkan sisi ketahanannya. Untuk itu, Galaxy Z Fold7 mengusung Armor FlexHinge generasi ketiga yang 27 persen lebih tipis dan 43 persen lebih ringan dibanding pendahulunya.
Perubahan ini dimungkinkan berkat beberapa hal, seperti penggunaan paduan logam baru dengan yield strength lebih tinggi, serta wingplate yang membuka lebih lebar untuk layar lebih rata.
Dengan desain ini, Galaxy Z Fold7 diklaim menjadi seri Fold paling tipis, ringan, dan tangguh yang pernah dibuat. Samsung juga menyebut engsel ini telah teruji hingga 500.000 kali lipatan.
Hasil uji dari perusahaan sertifikasi independen Bureau Veritas itu menunjukkan pengujian perangkat ini mampu bertahan untuk 10 tahun penggunaan rata-rata, atau 6 tahun penggunaan berat.
Mereka melakukan uji ketahanan Galaxy Z Fold7 dengan cara tutup buka panel layar OLED selama 13 hari nonstop. Hasilnya? Layar HP Android lipat milik Samsung ini tetap berjalan mulus tanpa kendala meski sudah dibuka-tutup ratusan ribu kali.
Untuk itu, pengguna tidak perlu khawatir lagi soal daya tahan yang ditawarkan. Sebagai tambahan, Samsung juga menggunakan material Advanced Armor Aluminum pada selubung engsel.
Tak berbeda dari Galaxy Z Fold7, Galaxy Z Flip7 juga memiliki engsel dengan FlexHinge tertipis yang pernah dibuat Samsung, 29 persen lebih ramping dari generasi sebelumnya.
Sebagai penunjang performa, Samsung menyematkan baterai berkapasitas 4.400mAh di Galaxy Z Fold7. Sementara Galaxy Z Flip7 dibekali baterai berkapasitas 4.300mAh.
Kapasitas ini lebih besar jika dibandingkan dengan Galaxy Z Flip6 yang memiliki baterai 4.000mAh. Berbekal kapasitas tersebut, daya tahan baterai yang ditawarkan pun bisa lebih lama.
ProVisual Engine
Tak ketinggalan, Samsung juga menyematkan kemampuan ProVisual Engine pada kamera Galaxy Z Fold7. Teknologi ini menawarkan lebih dari 160 teknologi pemrosesan gambar berbasis AI.
Selain itu, ProVisual Engine ini bisa membantu pengguna menghasilkan foto malam hari yang apik, berkat pemrosesan gambar yang lebih cepat serta mampu mengoptimalkan setiap adegan.
Sama seperti Galaxy Z Fold7, kamera Galaxy Z Flip7 juga telah dibenamkan ProVisual Engine. Jadi, kemampuannya untuk merekam dalam beragam kondisi cahaya apa pun bisa memberikan hasil yang tajam dan mengagumkan.