Liputan6.com, Jakarta - Google menghapus lebih dari 350 aplikasi dari Play Store setelah tim riset Satori dari Human Security mengungkap skema penipuan iklan berskala besar.
Operasi jahat yang dikenal sebagai IconAds ini diperkirakan menghasilkan satu miliar permintaan iklan setiap harinya.
Meskipun aplikasi-aplikasi tersebut telah ditarik dari toko aplikasi, pengguna yang telah menginstal sebelum penghapusan tetap akan menemukannya di perangkat mereka.
Aplikasi-aplikasi ini tidak akan menghapus diri sendiri secara otomatis, sehingga pengguna perlu menghapusnya secara manual. Demikian sebagaimana dikutip dari Gizchina, Senin (7/7/2025).
Skema penipuan iklan ini menggunakan taktik sederhana namun efektif: aplikasi yang dikemas ulang, nama menyesatkan, ikon yang meniru aplikasi resmi, dan proses latar belakang yang membanjiri jaringan iklan dengan trafik palsu.
Bahkan, beberapa aplikasi menggunakan ikon yang meniru logo Play Store itu sendiri.
Praktik semacam ini bukanlah hal baru dan tidak terlalu canggih. Namun, yang patut disoroti adalah volumenya yang sangat besar--ratusan aplikasi dengan ribuan varian, yang masing-masing dialihkan melalui domain yang dirancang untuk mempersulit pelacakan.
Semua Ada di Tangan Pengguna
Infrastruktur ini terkoordinasi dengan baik, dan tujuannya (seperti biasa) adalah keuntungan finansial melalui pembuatan tayangan palsu, menjalankan iklan tersembunyi, dan menagih pengiklan.
Para peneliti Satori menjelaskan bahwa aplikasi-aplikasi ini dirancang agar terlihat tidak berbahaya atau mudah dilupakan.
Setelah terinstal, mereka akan berbaur dan diam-diam menjalankan proses di latar belakang yang mungkin tidak disadari oleh sebagian besar pengguna.
Meskipun Google telah menghapus aplikasi-aplikasi tersebut, fitur Play Protect tidak secara otomatis membersihkan perangkat yang terinfeksi. Tanggung jawab ini sepenuhnya berada di tangan pengguna.
Langkah yang Harus Dilakukan Pengguna
Jika kamu menggunakan ponsel Android, periksa daftar aplikasi. Cari aplikasi yang tidak dikenal atau jarang digunakan.
Jika sebuah aplikasi tidak memiliki ikon, nama, atau mengarahkan ke tempat yang tidak semestinya, segera hapus aplikasi tersebut.
Pastikan perangkat kamu menjalankan perangkat lunak terbaru dan fitur Play Protect aktif. Selain itu, hindari mengunduh aplikasi dengan nama yang tidak jelas, jumlah unduhan sedikit, atau tanpa informasi pengembang yang jelas.
Saran ini mungkin sudah sering didengar, tetapi tetap relevan untuk menjaga keamanan perangkat Anda.
Permasalahan yang Lebih Luas
Kasus seperti ini terus berulang. Mulai dari HiddenAds, BADBOX, dan kini IconAds. Aplikasi-aplikasi ini tidak mencuri data pribadi atau mengenkripsi ponsel, melainkan mengeksploitasi ekosistem periklanan.
Namun, dampaknya tetap merugikan secara finansial, memengaruhi kinerja perangkat, dan merusak kepercayaan pengguna.
Google memang bertindak cepat untuk menghapus ancaman yang diketahui seperti aplikasi-aplikasi tersebut dari Play Store, tetapi sistem yang ada masih bersifat reaktif.
Selama proses publikasi aplikasi tetap mudah dan minim pengawasan, pengembang jahat akan terus bermunculan. Untuk saat ini, kewaspadaan pengguna adalah kunci utama.