Akbar Bersyukur Masuk Sekolah Rakyat, Bisa Tidur di Kasur dan Belajar dengan Baik

21 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

INFO NASIONAL - Tubuh mungil Akbar Rusman, 15 tahun, dahulu terbiasa dengan dinginnya lantai bengkel. Nasibnya kini mujur karena lolos menjadi salah satu siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 26 Makassar. Ketika ditemui di perpustakaan, Akbar mengenakan kaos merah yang menjadi salah satu seragam SRMA 26.

Dia mengaku bersyukur menjadi bagian dari program inisiasi Presiden RI Prabowo Subianto serta digerakkan oleh Kemensos RI ini. "Kini saya dapat tidur berselimut hangat di atas kasur yang empuk," kata sulung dari empat bersaudara ini.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Sembari membawa buku pilihannya, Akbar duduk dan menceritakan kehidupannya sebelum tinggal di asrama Sekolah Rakyat. Dia mengaku adiknya yang pertama bersekolah SMP dan adiknya yang nomor dua berada di bangku kelas 3 SD. Tapi, keduanya sudah putus sekolah sejak 2024. Sedangkan adik bungsunya meninggal saat bayi.

Saat ditanya bagaimana pendapat orang tuanya soal anaknya yang putus sekolah, Akbar enggan menjawab pertanyaan tersebut. Dia hanya mengatakan orang tuanya telah bercerai pada 2024 lalu.

"Waktu itu aku masih SMP kelas 2, mamaku bilang, kalau Akbar sudah lulus, mama tinggalkan," ujarnya. 

Sejak kepergian ibunya yang hanya membawa adik perempuannya, dia sempat tinggal di rumah bersama ayah dan adik pertamanya. Tapi, Akbar mengaku tak nyaman tinggal bersama ayahnya. Dia pun mulai sering berkunjung ke bengkel tempat sepupu dan pamannya bekerja sebagai montir.

"Waktu itu pertama saya tidak kerja di situ, sepupu saya panggil bilang mau kerja tidak di bengkel. Sampai adik saya ikut sama saya," kata Akbar. 

Akbar pun akhirnya tak melanjutkan pendidikannya ke jenjang SMA. Dia. memilih menjadi montir bersama adiknya di bengkel tempat dirinya bermalam. 

Penghasilan di bengkel tempatnya bekerja tak menentu, sehingga penghasilan Akbar tiap harinya juga tak menentu meskipun mendapat shift kerja mulai jam 12 malam sampai jam 6 pagi. "(Penghasilan) kadang turun, kadang naik. Paling sedikit Rp 100 ribu dan paling banyak Rp 300 ribu," ujarnya.

Lewat penghasilannya sebagai montir bengkel, Akbar dapat memenuhi kebutuhan makannya sehari-hari. Kadang dia juga menyisihkan sedikit uangnya untuk diberikan kepada adiknya. "Kadang juga saya kasih uang adikku, kalau tidak makan dia," ucap Akbar.

Akbar dan adiknya bertahan hidup dari penghasilannya sebagai montir. Dia kerap tidur bersama adik, sepupu dan pamannya di ruangan kecil di bengkel milik orang lain tersebut. "Tidak ada kamar mandinya, jadi mandi di pom bensin."

Kehidupan keras tersebut Akbar jalani sampai akhirnya ayahnya dan pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) datang ke bengkel. Pendamping PKH tersebut menawarkan agar Akbar bersekolah di Sekolah Rakyat. Dia pun menerima tawaran tersebut. "Senang, banyak teman," ujarnya. 

Akbar pun pindah ke asrama Sekolah Rakyat. Dia langsung mendapatkan kamar dengan fasilitas kasur, lemari, meja belajar, rak sepatu, jemuran, dan kipas angin. Dia juga mendapatkan alat tulis, sandal, alat mandi, hingga deodoran. 

Pada malam pertama tinggal di asrama, Akbar tak lagi tidur beralaskan lantai bengkel yang dingin. Ia kini tidur di kasur dengan selimut hangat. "Enak tidurnya."

Perubahan dalam hidupnya tak hanya soal kualitas tidur, Akbar juga mengalami perubahan rutinitas secara drastis. Akbar kini tidur malam lebih cepat dan bangun pagi lebih awal di Sekolah Rakyat.

"Kalau di sini tidurnya jam 9 malam. Bangun jam 4 sebelum salat Subuh," kata dia.

Usai salat subuh, Akbar dan siswa lainnya akan berolahraga. Kegiatan mereka dilanjutkan dengan kegiatan masa pengenalan sekolah hingga belajar. Akbar pun mengaku tak mengalami masa kesulitan belajar atau beradaptasi. 

"Yang saya syukuri bisa belajar dengan baik," ucapnya.

Pelajaran matematika dan Pendidikan Kewarganegaraan menjadi mata pelajaran favoritnya. Akbar pun bercita-cita untuk mengabdi pada negara dengan menjadi anggota TNI atau polisi. 

"Lebih enak di sini. Bisa belajar dengan baik, harapannya sukses dan bisa membanggakan orang tua. Semoga orang tua saya sehat selalu," kata Akbar. (*)

Read Entire Article