TEMPO.CO, Jakarta --Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengunjungi Jawa Tengah untuk meninjau penyaluran Bantuan Subsidi Upah (BSU) di Kantor Pos Boyolali, pada Jumat, 18 Juli 2025. Putra sulung mantan Presiden Joko Widodo itu ingin memastikan bantuan diberikan tepat sasaran bagi kelompok pekerja rentan.
Keterangan tertulis Sekretariat Wakil Presiden menyebut, Gibran sempat berdialog dengan para penerima manfaat. Mantan Wali Kota Solo itu mengapresiasi semangat pekerja yang berjuang di tengah kondisi ekonomi yang menantang. Gibran juga mengimbau warga penerima menggunakan bantuan itu secara produktif. “Ini, kan, tahun ajaran baru, mungkin dimanfaatkan untuk anak-anaknya masih sekolah," ujar Gibran melalui pernyataan resmi dari Istana Wakil Presiden pada Jumat, 18 Juli 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gibran mengecek langsung loket penyerahan bantuan dan memantau tahapan penyaluran. Penyaluran mulai dari tahap proses verifikasi identitas hingga pencairan tunai oleh petugas pos. Mantan Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini meminta jajaran pemerintah pusat maupun daerah aktif mengawal pelaksanaan program bantuan agar berjalan optimal.
Dalam kesempatan tersebut, Gibran didampingi Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara Aminuddin Ma’ruf, dan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi. Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro, Bupati Boyolali Agus Irawan dan Kepala Kantor Pos Boyolali Andalusia Mayasari juga hadir mendampingi wakil presiden.
Kunjungan Gibran ke Boyolali merupakan kunjungan mengawasi langsung penyaluran BSU. Sebelumnya Wakil Presiden meninjau Kantor Pos Cabang Utama Tangerang, Banten, pada Rabu, 16 Juli 2025. Dalam kesempatan terpisah, dia juga menyambangi di Kantor Pos Cabang Utama Fatmawati, Jakarta Selatan, pada Kamis, 17 Juli 2025.
BSU diberikan kepada pekerja non-ASN dan TNI/Polri yang merupakan peserta aktif Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan, dengan upah maksimal Rp 3,5 juta atau sesuai upah minimum daerah, serta tidak sedang menerima manfaat dari Program Keluarga Harapan (PKH). Adapun bantuan senilai Rp 600.000 yang diterima para peserta aktif mencakup dua bulan dan disalurkan melalui bank-bank HIMBARA maupun Kantor Pos bagi penerima tanpa rekening bank terdaftar.
Immanuel atau Noel Ebenezer menjelaskan Program BSU yang diluncurkan pada Juni 2025 ini telah dianggarkan sebesar Rp10,3 triliun. Penyalurannya ditargetkan selesai maksimal di akhir Juli 2025. Saat ini, dari total 15,9 juta penerima yang memenuhi kriteria, BSU telah tersalurkan kepada 13,8 juta pekerja, atau 86,66 persen secara nasional.
Untuk Provinsi Jawa Tengah, telah tersalur kepada 2.023.415 pekerja, dan di Kabupaten Boyolali 84.414 pekerja. “Angka ini akan bertambah terus hingga program ini selesai,” kata Ketua Relawan Jokowi/Prabowo Mania itu.