INFO NASIONAL — Suasana akrab dan hangat menyelimuti ruang makan Sekolah Rakyat Menengah Atas (SRMA) 10 Jakarta Selatan ketika Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul), dan Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono duduk tanpa sekat bersama para siswa, pada Sabtu, 9 Agustus 2025.
Di tengah kebersamaan tersebut, Sri Mulyani mendengar langsung kisah menyentuh dari salah satu siswa, Jasmia, yang sebelum masuk Sekolah Rakyat hanya makan satu hingga dua kali sehari. “Makannya di sini, alhamdulillah, tiga kali sehari, Bu, Pak. Biasanya saya di rumah dua kali, bahkan sekali atau enggak, tidak makan,” tutur Jasmia. Ia juga bercerita bahwa kehidupan di SRMA membuatnya lebih disiplin, mulai dari makan, beribadah, hingga tidur.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sri Mulyani menilai kisah ini mencerminkan dampak nyata Sekolah Rakyat dalam meningkatkan kualitas hidup siswa. “Kita lihat tadi anak-anak cerita bahwa mereka ada yang biasanya makan hanya satu kali atau dua kali sehari. Mereka sekarang mendapatkan makanan tiga kali sehari, plus snack,” ujarnya.
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh, turut menyampaikan terima kasih kepada Sri Mulyani atas kehadirannya. Ia menjelaskan bahwa sejak awal masuk, siswa dipetakan pada tiga aspek utama tanpa melalui tes seleksi, melainkan mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) desil 1 dan 2.
Aspek pertama adalah kebugaran fisik, seperti usia, tinggi, berat badan, dan lingkar perut, untuk mendeteksi kemungkinan stunting. Aspek kedua adalah kesehatan, termasuk pemeriksaan mata, gigi, dan potensi anemia. Aspek ketiga menyasar pemetaan psikososial dan talenta siswa melalui DNA talent mapping, sehingga pendidik dapat mengarahkan pembelajaran sesuai bakat masing-masing anak.
Dengan pendekatan menyeluruh dan perhatian penuh pada kesejahteraan siswa, Sekolah Rakyat diharapkan tidak hanya membentuk generasi cerdas, tetapi juga sehat, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan.(*)