INFO NASIONAL - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana atau yang akrab disapa Mas Dhito, berkomitmen untuk mengawal ketersediaan pupuk guna menggenjot peningkatan produktivitas tebu di Kabupaten Kediri. Hal ini menyusul arahan dari Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, dalam acara sarasehan nasional bersama petani tebu di perkebunan Jengkol, Plosoklaten, Kediri, pada Selasa, 15 Juli 2025.
Mas Dhito mengatakan, di Kabupaten Kediri, tebu menjadi salah satu komoditas perkebunan andalan. Pada 2024 saja, area tanam tebu mencapai 20.454 hektare dan ditargetkan naik 20.594 hektare pada 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ia menjelaskan, saat ini produksi tebu di Kabupaten Kediri rata-rata antara 108-109 ton per hektare. Jumlah tersebut sudah di atas rata-rata yang ditetapkan oleh Menteri Pertanian. Meski begitu, Mas Dhito tetap menargetkan supaya rata-rata produksi tebu terus meningkat. "Kita mau kejar sampai 110 ton (per hektare). Itu bagian dari swasembada kita," katanya.
Pupuk menjadi elemen penting dalam meningkatkan produksi tebu yang merupakan salah satu komoditas andalan Kabupaten Kediri. Oleh karena itu, permasalahan terkait ketersediaan dan distribusi pupuk harus segera ditangani secara serius. Mas Dhito menegaskan akan menjalin komunikasi intensif dengan Menteri Pertanian guna mencari solusi bersama demi memastikan kebutuhan pupuk bagi petani tebu dapat terpenuhi secara optimal.
“"Kabupaten Kediri sebagai produsen tebu terbesar nomor dua di Jawa Timur. Maka permasalahan pupuk (harus bisa) diselesaikan. Nanti saya akan komunikasi intens dengan beliaunya (Mentan)," kata Mas Dhito.
Dalam acara itu, Mentan Andi juga berkomitmen untuk mendorong peningkatan produktivitas tebu di tiap daerah guna mewujudkan swasembada gula nasional. Pemerintah siap membantu petani termasuk dalam mendukung pemenuhan pupuk. (*)