Sederet Fakta Tragedi Pesta Rakyat Pernikahan Anak Dedi Mulyadi yang Menelan Korban

TEMPO.CO, Jakarta - Pesta rakyat untuk memeriahkan pernikahan anak Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, Maula Akbar Mulyadi Putra dengan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina menelan korban jiwa. Tiga orang tewas yakni dua warga sipil dan satu personel kepolisian.

Masyarakat telah berkerumun di sekitar pendopo tempat panggung hiburan rakyat digelar. Kericuhan terjadi ketika masyarakat berdesakan di gerbang utama untuk memasuki kawasan pendopo. Beberapa orang pingsan dan dievakuasi oleh aparat keamanan, maupun petugas medis. 

Identitas korban 

Berdasarkan informasi, identitas tiga orang yang tewas itu yakni Vania Aprilia, 8 tahun. Vania merupakan warga sipil dari Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota. 

Korban kedua yakni Dewi Jubaedah, 61 tahun, dan belum diketahui asalnya. Satu orang anggota kepolisian yang menjadi korban adalah Bripka Cecep Saeful Bahri, usia 39. Belum diketahui juga alamat rumah Cecep.

Korban sipil saat ini berada di ruang jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Slamet. Untuk korban anggota polisi berada di Rumah Sakit Guntur milik TNI Angkatan Darat. 

Dedi Mulyadi berjanji memberikan uang santunan

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjanjikan uang santunan hingga bantuan biaya pendidikan kepada keluarga korban yang meninggal di pesta pernikahan putranya. Mantan Bupati Purwakarta itu menjanjikan akan memberikan uang duka sebesar Rp 150 juta kepada masing-masing keluarga korban. 

"Tanpa mengurangi rasa hormat, kami memberikan uang duka terhadap setiap keluarga masing-masing Rp 150 juta ," kata Dedi dalam akun Instagram pribadinya @dedimulyadi71, pada Jumat, 18 Juli 2025.

Ia juga meminta maaf dan menyampaikan duka kepada keluarga korban atas peristiwa tersebut. Politikus Partai Gerindra ini berjanji akan bertanggung jawab kepada keluarga korban.  

Dedi mengatakan akan menanggung kehidupan keluarga korban dan menanggung biaya pendidikan anak korban sampai perguruan tinggi.  "Saya bertanggung jawab terhadap kehidupan keluarga," ucapnya. 

Polres Garut turun tangan

Polres Garut mengatakan masih mendalami kematian tiga orang yang tewas terinjak dalam acara pesta rakyat untuk memeriahkan pernikahan Maulana Akbar Mulyadi Putra dengan Luthfianisa Putri Karlina. "Itu kami sedang dalami," kata Kapolres Garut Ajun Komisaris Besar Yugi Bayu Hendarto di Garut, Jumat, 18 Juli 2025.

Menurut Yugi polisi akan mengevaluasi pelaksanaan acara tersebut, termasuk mendalami kesaksian panitia penyelenggara kegiatan pesta. Ia menuturkan, kepolisian sebenarnya sudah melakukan persiapan menghadapi kegiatan pesta rakyat dengan menggelar apel gabungan yang melibatkan unsur TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, hingga Brimob. Apel personel gabungan itu bertujuan mengamankan kawasan tempat penyelenggaraan acara pernikahan pejabat tersebut.

Sebanyak 400 personel gabungan telah disebar ke sejumlah titik untuk pengamanan lokasi pesta rakyat di pendopo Kabupaten Garut dan masyarakat yang datang. "Setelah melaksanakan apel, kami tempatkan personel di titik-titik seperti itu," ujarnya.

Kapolres Garut belum dapat menjelaskan soal kemungkinan ada unsur kelalaian yang menyebabkan kericuhan hingga tiga orang tewas terinjak. Pada saat itu, banyak warga masyarakat yang ingin hadir ke acara yang menyajikan hiburan dan makanan gratis itu. "Antusiasmenya tinggi," kata Yugi.

Profil mempelai

Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina dipersunting Maula Akbar Mulyadi Putra. Akad nikah kedua mempelai dilaksanakan pada Rabu, 16 Juli 2025, sekitar pukul 13.00 WIB, di Gedung Pendopo Kabupaten Garut. 

Pernikahan kedua politisi itu cukup menarik perhatian publik di Jawa Barat. Alasannya karena Maula merupakan putra sulung Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi -biasa disapa KDM alias Bapak Aing. Pria kelahiran 4 November tahun 1999 itu juga merupakan Anggota DPRD Jawa Barat dari fraksi Gerindra periode 2024-2029.

Sedangkan Putri Karlina merupakan anak sulung dari Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto dan Lina Iskandar. Ibu tiga anak kelahiran 14 Maret 1993 ini, memulai karier politiknya pada pilkada 2024.