TEMPO.CO, Jakarta -- Presiden Prabowo Subianto meyakini swasembada pangan merupakan jaminan Indonesia bisa bertahan sebagai suatu bangsa. Bila terjadi krisis global yang luar biasa, pemerintah Indonesia sudah memiliki pasokan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia. "Kalau pun terjadi krisis global yang luar biasa, kita sekarang yakin bahwa punya pasokan pangan bagi seluruh rakyat indonesia," kata Prabowo dalam peresmian pengoperasian dan pengelolaan energi terbarukan di 15 Provinsi via zoom yang dipantau dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 26 Juni 2025.
Kepala Negara mengatakan, Indonesia saat ini menuju swasembada pangan. Bahkan, akan menjadi lumbung pangan dunia. Klaim itu setelah melihat produksi pangan yang meningkat pada tahun ini. "Saya telah memberi target untuk swasembada pangan 4 tahun. Ternyata hasil beberapa bulan ini sudah menunjukkan produksi meningkat secara luar biasa, sehingga kita bisa menuju swasembada pangan dalam waktu 1 tahun ini," kata Prabowo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mantan Menteri Pertahanan ini mengatakan, cadangan beras dan jagung menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah Indonesia. Produksi pangan hingga semester I-2025 juga mencapai level tertinggi. "Di beberapa tempat produksi meningkat, rata-raya 40-50 persen," kata dia.
Selain ketahanan pangan, Prabowo mengatakan, Indonesia memiliki sumber-sumber energi terbarukan yang kaya. Pemerintah Indonesia tinggal mengelola dengan baik sumber daya itu demi kesejahteraan rakyat.
Prabowo sebelumnya dijadwalkan menghadiri peresmian Pengoperasian dan Pembangunan Energi Terbarukan di 15 Provinsi dan Peningkatan Produksi 30 Ribu Barel Lapangan Banyu Urip, Kamis, 26 Juni 2025. Acara peresmian dilakukan secara simbolis terpusat di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Blawan Ijen Unit 1 Ijen di Bondowoso, Jawa Timur pada Kamis, 26 Juni 2026. Namun, Prabowo tidak jadi hadir secara langsung. Dia mengatakan, cuaca tidak mendukung membuat dirinya tidak jadi hadir. Sehingga, Prabowo hanya mengikuti peresmian melalui zoom.