Politikus Golkar Dorong Revisi UU Pemilu setelah MK Putuskan Pemilu Dipisah

3 weeks ago 24
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta -- Politikus Golkar Zulfikar Arse Sadikin mendorong Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menindaklanjuti putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang memisahkan penyelenggaraan pemilihan umum di tingkat nasional dan daerah. Zulfikar mengatakan, DPR harus segera mengakomodasi putusan MK Nomor 135/PUU-XXII/ dalam revisi Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. "Jadikan putusan nomor 135 itu momentum bagi kita segera menyusun Undang-Undang Pemilu yang memang kita putuskan. Kita inisiasi berubah," ujar Wakil Ketua Komisi II DPR itu saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu, 16 Juli 2025.

Zulfikar menjelaskan, revisi Undang-Undang Pemilu melalui sistem kodifikasi penggabungan dengan Undang-Undang Partai Politik. Menurut dia, hal itu sesuai dengan kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 59 Tahun 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dengan adanya kesepakatan DPR membawa RUU Pemilu ke dalam Program Legislasi Nasional 2025, dia berharap perdebatan tentang putusan MK tak menghalangi pembahasan revisi undang-undang tersebut. "Itu sesuai mekanisme dan itu elegan," kata dia.

Sebelumnya, Ketua DPR Puan Maharani mengatakan putusan MK yang memisahkan pemilu dan pilkada menyalahi Undang-Undang Dasar 1945. Putusan tersebut mengharuskan pemilihan umum tingkat nasional dan lokal digelar terpisah. Dalam putusan tersebut pemilu tingkat lokal diselenggarakan paling singkat 2 tahun atau paling lama 2,5 tahun setelah pemilu nasional.

Semua fraksi partai politik, menurut Puan, mempunyai sikap yang sama. Mereka satu suara bahwa pemilu seharusnya dihelat lima tahun sekali, bila mengacu pada konstitusi. “Jadi apa yang sudah dilakukan oleh MK, menurut undang-undang, itu menyalahi Undang-Undang Dasar,” kata Puan seusai sidang paripurna di DPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa, 15 Juli 2025. 

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengatakan, DPR secara resmi belum mengambil sikap. Saat ini masing-masing fraksi masih mengkaji, sehingga nantinya mereka akan menindaklanjuti sesuai kewenangan. 

Puan juga belum memutuskan alat kelengkapan dewan (AKD) mana yang akan bertugas untuk membahas revisi Undang-Undang Pemilu. "Kami akan tindaklanjuti (RUU Pemilu) sesuai dengan mekanismenya apakah nanti itu di Badan Legislasi atau di Komisi II. Jadi antara Komisi II dan Baleg masih akan kami diskusikan di pimpinan (DPR)," tutur Puan. 

Ervana Trikarinaputri berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article