Pemerintah Prioritaskan Swasta yang Layak, Bukan Sekolah Mahal

1 month ago 9
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta -- Pemerintah memastikan sekolah-sekolah swasta dengan biaya tinggi tidak akan menjadi bagian dari skema pembiayaan pendidikan dasar gratis oleh negara. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat menyampaikan skema pelaksanaan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) hanya akan diterapkan pada sekolah-sekolah swasta yang memenuhi kriteria tertentu dan dianggap layak menerima dana negara. “Sekolah swasta yang sudah lebih mampu dari sekolah negeri, yang biaya pendidikannya tergolong mahal, tentu tidak akan menerima pembiayaan dari pemerintah,” ujar Atip dalam diskusi Webinar Konstitusi: Hak Atas Pendidikan Dasar Gratis Pasca Putusan MK, Kamis, 26 Juni 2025.

Pernyataan ini menjawab pertanyaan soal tafsir frasa “sekolah mahal” dan bagaimana pemerintah memilah lembaga pendidikan swasta yang berhak dibiayai. Atip menjelaskan, kementerian akan menggunakan data internal mengenai biaya dan sumbangan pendidikan di seluruh sekolah swasta di Indonesia, serta menetapkan klasifikasi biaya berdasarkan kondisi wilayah. “Yang disebut mahal di Jakarta belum tentu mahal di daerah lain, begitu pun sebaliknya. Kami mempertimbangkan konteks lokal dan melibatkan banyak elemen,” ujar dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Putusan Mahkamah Konstitusi sebelumnya menyatakan, negara wajib membiayai pendidikan dasar tanpa memungut biaya, baik di sekolah negeri maupun swasta. Namun pemerintah menegaskan, pelaksanaan kewajiban itu tidak berarti setiap sekolah swasta otomatis mendapatkan pembiayaan.

Menurut Atip, negara hanya akan menyalurkan dana kepada sekolah yang layak dan berkomitmen memberikan akses kepada anak-anak dari keluarga miskin dan rentan. “Kami punya data siapa penerimanya. Proporsionalitas penerima di dalam sekolah juga akan kami atur,” tutur Atip.

Ia juga menampik anggapan, skema ini akan menurunkan kualitas pendidikan. “Gratis bukan berarti tidak berkualitas. Justru ini tanggung jawab konstitusional negara mencerdaskan kehidupan bangsa lewat pendidikan yang bermutu,” kata Atip.

Selain seleksi yang ketat, pemerintah akan mengawasi pelaksanaan pendidikan gratis ini agar tetap menjunjung kualitas. “Wajib belajar itu tidak hanya sekadar memberi akses, tapi memastikan pendidikan itu bermutu,” ujar dia.

Read Entire Article