Liputan6.com, Jakarta Laga perempat final Piala Dunia Antarklub antara Chelsea dan Palmeiras di Philadelphia membawa narasi tambahan yang menarik. Bintang muda Palmeiras, Estevao Willian, akan menghadapi klub masa depannya.
Pemain berusia 18 tahun itu telah sepakat bergabung dengan Chelsea senilai £51,5 juta dan akan resmi pindah usai turnamen ini. Namun bagi pelatih Chelsea Enzo Maresca, fokus utamanya tetap tertuju pada tim lawan, bukan individu.
Dalam konferensi pers jelang pertandingan, Maresca menegaskan bahwa pendekatan taktiknya tak berubah, meski Estevao sudah menjadi bagian dari rencana jangka panjang klub London tersebut.
Maresca: Kami Hadapi Palmeiras, Bukan Estevao
Ketika ditanya soal situasi Estevao, Maresca dengan tegas menyatakan bahwa Chelsea menyiapkan diri untuk menghadapi Palmeiras sebagai satu kesatuan.
"Saat kami menyiapkan pertandingan, kami terbiasa memikirkan tim lawan, bukan pemain-pemain tertentu," ujar Maresca. "Kami melakukan hal yang sama untuk laga ini."
"Jadi kami bersiap menghadapi Palmeiras, bukan menghadapi Estevao. Saat ini, dia adalah pemain Palmeiras yang akan melawan Chelsea besok. Kami tidak peduli apakah nanti dia akan bergabung setelah turnamen ini."
Abel Ferreira Minta Estevao Berikan Perpisahan Terbaik
Di sisi lain, pelatih Palmeiras Abel Ferreira justru berharap Estevao bisa memberikan penampilan terbaiknya sebelum resmi hijrah ke Chelsea.
"Dia tahu apa yang harus dilakukan besok," kata Ferreira saat konferensi pers. "Saya harap dia memberikan yang terbaik untuk pemilik Chelsea – dia punya potensi dan kualitas besar."
"Kami membantu dia tumbuh sebagai pribadi dan profesional. Ini bisa menjadi momen perpisahan yang indah. Mungkin dia bisa mencetak gol untuk menyapa fans kami untuk terakhir kalinya."
Estevao Tetap Starter Meski Belum Cetak Gol
Estevao telah tampil sebagai starter dalam empat laga Palmeiras di turnamen ini. Meski belum mencetak gol atau assist, ia diperkirakan tetap turun sejak menit awal melawan Chelsea.
Pada laga terakhir kontra Botafogo, ia ditarik keluar setelah bermain selama satu jam. Namun performanya secara keseluruhan dinilai cukup stabil oleh tim pelatih.
Dengan tekanan dari dua sisi, membela Palmeiras dan menghadapi klub masa depan, laga ini bisa menjadi ujian mental sekaligus panggung penutup karier singkatnya di Brasil.