Liputan6.com, Jakarta Benjamin Sesko dikabarkan lebih memilih bergabung dengan Manchester United dibandingkan klub lain. Padahal, United sedang berada di titik rendah dalam sejarah modern mereka.
Sesko disebut rela bermain tanpa kompetisi Eropa musim depan. Ambisinya ke Liga Inggris begitu besar, meski harus menempuh jalan berliku.
Arsenal dan Liverpool memilih target lain sehingga membuat opsi Sesko mengerucut ke Old Trafford. Keputusan ini bisa jadi pertaruhan besar.
Pasalnya, banyak striker top yang gagal bersinar setelah gabung klub besar tanpa bermain di Eropa. Mereka punya reputasi bagus, tapi tak semua mampu menjawab ekspektasi.
Sebelum Sesko menandatangani kontrak, ada baiknya melihat delapan nama yang mengalami nasib serupa. Cerita mereka bisa jadi peringatan dini.
1. Michy Batshuayi
Michy Batshuayi pernah mencetak gol penentu gelar Liga Inggris untuk Chelsea pada 2017. Namun, selama enam tahun di klub, ia hanya bermain 77 kali karena lebih sering dipinjamkan.
Ia sempat membela Borussia Dortmund, Valencia, Crystal Palace, hingga Besiktas. Harapannya jadi penyerang utama Chelsea tak pernah benar-benar terwujud.
Sejak musim 17 gol yang membuat Chelsea tertarik, Batshuayi tak mampu menyamai pencapaian tersebut. Ia hanya mampu mencetak 14 gol di Besiktas dan kemudian 12 gol dua musim berturut di Fenerbahce.
2. Christopher Nkunku
Christopher Nkunku tiba di Chelsea dari RB Leipzig dengan reputasi besar dan harapan tinggi. Namun, situasinya kini berada di persimpangan jalan.
Ia bisa jadi bintang besar seperti Salah atau De Bruyne jika keluar dari Chelsea. Tapi ada juga kemungkinan ia tenggelam tanpa arah, terutama jika pindah ke klub yang tak cocok.
Old Trafford bahkan disebut-sebut sebagai potensi tujuan baru. Sayangnya, itu justru bisa membuat kariernya semakin redup.
3. Nicolas Jackson
Nicolas Jackson tidak pernah seburuk yang dikatakan para pengkritiknya. Namun, ia juga belum mampu memenuhi kebutuhan Chelsea di lini depan.
Situasi itu menempatkannya dalam posisi yang tidak nyaman. Ia terjebak di antara harapan besar dan performa yang belum maksimal.
Kini, ia justru tergeser ke posisi ketiga dalam urutan striker, di bawah Liam Delap dan Joao Pedro. Label harga tinggi yang dipasang Chelsea pun membuat peluang pindahnya makin tipis.
4. Iago Aspas
Iago Aspas hanya mendapat lima kali kesempatan tampil sebagai starter di Premier League saat berseragam Liverpool. Brendan Rodgers tak benar-benar memberi ruang bagi sang striker untuk berkembang.
Setelah semusim singkat di Sevilla, ia kembali ke Celta Vigo. Di sanalah Aspas menemukan kembali sentuhan terbaiknya sebagai penyerang tajam.
Ia telah mencetak 214 gol untuk Celta Vigo, termasuk 164 gol di periode keduanya. Kini, di usia 37 tahun, ia masih rutin menjebol gawang lawan.