TEMPO.CO, Jakarta - Isu mantan Presiden Joko Widodo bakal mendaftar sebagai calon ketua umum atau ketum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali menyeruak. Desus mencuat setelah Jokowi mengaku tidak berminat gabung ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dia bahkan menyatakan lebih memilih PSI.
“Enggak lah. Yang di PPP saya kira banyak calon-calon ketua umum yang jauh lebih baik, yang punya kapasitas, kapabilitas, kompetensi,” kata Jokowi saat ditemui wartawan di rumahnya di Solo, Jawa Tengah, Jumat, 6 Juni 2025. “Saya di PSI saja lah,” Jokowi menambahkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendati demikian, ayah dari Ketum PSI Kaesang Pangarep itu mengungkapkan sampai saat ini dirinya belum mencalonkan diri maupun dicalonkan sebagai kandidat. Presiden ke-7 RI itu juga tidak menjawab ketika ditanya apakah tengah mempertimbangkan partai lain.
Jejak Hubungan Jokowi dan PSI
Jokowi dan PSI boleh dibilang memiliki hubungan spesial. Terhadap Jokowi, partai berlambang mawar merah itu selalu mendukung. Bahkan, PSI menganut ideologi yang mereka sebut sebagai Jokowisme. Ini adalah istilah yang merujuk pada fenomena politik yang terkait erat dengan gaya kepemimpinan dan popularitas Jokowi.
Jejak dukungan PSI telah tercatat sejak sebelum pemilihan umum presiden atau pilpres 2019. PSI menjadi salah satu partai yang menyatakan dukungan dini kepada Jokowi untuk kembali maju di palagan kepala negara. Dukungan tersebut disampaikan Ketua Umum PSI saat itu, Grace Natalie dalan pertemuannya dengan Presiden Jokowi pada Kamis, 1 Maret 2018.
Setelah terpilih kembali untuk periode keduanya, Jokowi pun menunjuk kader PSI, Surya Tjandra, sebagai wakil menteri Agraria dan Tata Ruang. Pada Juni 2022, Tjandra kemudian digantikan oleh Raja Juli Antoni, juga kader PSI. Kehadiran kader PSI di kabinetnya Jokowi ini menandakan adanya hubungan spesial antara bekas Wali Kota Solo itu dengan PSI.
Kaesang Pangarep Jadi Ketum PSI
Keterikatan khusus Jokowi dengan PSI juga dapat dilihat dari fenomena politik pada September 2023 lalu. Putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep yang baru dua hari jadi anggota PSI, telah ditetapkan sebagai ketua umum. Kaesang pun mengakui, dirinya bisa jadi pucuk partai berkat statusnya sebagai anak Jokowi.
“Oh privilese, privilese selalu ada. Sudah begitu saja,” kata Kaesang dalam acara Kopi Darat Nasional (Kopdarnas): Deklarasi Politik PSI di Djakarta Theater, Jakarta, Senin, 25 September 2023, dikutip dari Antara.
Pergantian ketum PSI bermula ketika Ketum PSI saat itu Giring Ganesha mengaku siap mengembalikan jabatannya pada Dewan Pembina PSI. Hal itu disampaikan Giring dalam unggahan video pada Instagram resminya @giring pada Selasa, 8 Agustus 2025. Kala itu, Giring mengatakan siap mengembalikan PSI kepada pemilik aslinya.
“Jadi, sudah saatnya mengembalikan partai ini ke tangan pemilik aslinya, yaitu anak muda,” kata Giring.
Beberapa waktu berselang, setelah pengumuman yang dramatis di media sosial bahwa ada sosok bernama mawar yang akan gabung dengan PSI, Kaesang akhirnya dikabarkan resmi menjadi kader partai tersebut. Penyerahan kartu tanda anggota (KTA) dilakukan jajaran pimpinan DPP PSI di kediaman Jokowi pada Sabtu siang, 23 September 2023.
Giring kemudian mengusulkan nama Kaesang sebagai Ketum PSI menggantikan dirinya. Dia mengatakan hal tersebut sudah lama dibahas di internal partai itu. Giring menyebut, dirinya sudah merekomendasikan Kaesang seiring menyatakan akan mengembalikan PSI kepada pemilik aslinya.
“Sejak video saya yang keluar beberapa waktu lalu, sudah saya katakan ‘Sudah saatnya mengembalikan partai ini ke pemilik sebenarnya.’ Saat itu saya sudah sampaikan rekomendasi ke partai bahwa anak muda itu adalah Mas Kaesang Pangarep,” kata Giring pada Senin, 25 September 2023.
Giring pun resmi digantikan oleh Kaesang pada Senin, 25 September 2023 di acara Kopi Darat Nasional PSI. Kaesang Pangarep akan menjabat sebagai ketua umum PSI dari periode 2023 sampai 2028. Sebelumnya, PSI diketuai oleh Giring Ganesha dari 2019 sampai 2023. Giring kemudian ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pembina PSI.
PSI Partainya Jokowi
Dalam wawancara bersama majalah Tempo yang diterbitkan pada edisi 31 Desember 2023, Giring mengakui bahwa PSI memang partainya Jokowi. Dari awal, kata dia, partai ini didirikan untuk sebuah wadah perkumpulan bagi orang-orang yang ingin seperti Jokowi dan bisa masuk ke sistem.
“Dari partai ini akan lahir Jokowi-Jokowi selanjutnya, Bung Hatta-Bung Hatta lain, dan Gus Dur-Gus Dur berikutnya,” kata Giring.
Menurut seorang pengurus PSI, saat Jokowi mulai berjarak dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan pada awal 2023, PSI mencoba menyebelahi Presiden. PSI membela Jokowi setelah Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyatakan bekas Gubernur Jakarta itu sebagai petugas partai pada hari ulang tahun ke-50 partai banteng di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Juru bicara PSI Sigit Widodo mengakui Jokowisme mulanya muncul sebagai bentuk perlawanan terhadap sikap PDIP yang melabeli Jokowi petugas partai. “Kami membuat counter. Jika PDIP punya Sukarnoisme, PSI punya Jokowisme,” ujar Sigit saat ditemui di Depok, Jawa Barat, 14 Desember 2023.
Jokowi pun mengakui sudah lama senang dengan PSI yang banyak memiliki kader muda serta memperjuangkan pemerintahan yang baik. Hal itu diungkapkan Jokowi usai bertemu dengan ketum PSI yang juga putra bungsunya Kaesang dan sejumlah elite partai itu di kawasan Braga, Bandung, Jawa Barat, Sabtu malam, 3 Februari 2024.
“Pertama, saya sudah sejak dulu senang sama PSI karena di situ berkumpul anak-anak muda dan saya percaya bahwa PSI itu memperjuangkan pemerintahan yang baik, memperjuangkan pemerintahan yang bersih,” kata Presiden Jokowi usai pertemuan, sebagaimana rekaman suara yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu.
Ide Partai Super Tbk, Pemilihan Raya PSI, dan Peluang Jokowi Maju Calon Ketum
Beberapa waktu lalu, Jokowi menyampaikan ide ingin membuat partai politik Super Tbk saat wawancara dengan Najwa Shihab. Awalnya Najwa bertanya mengenai peluang Jokowi bergabung dengan partai politik lagi setelah pisah jalan dengan PDIP. Jokowi mengaku belum kepikiran, meskipun beberapa partai tertarik mengajaknya bergabung.
Kemudian Jokowi menyinggung konsep partai politik baru. Saat ditanya lebih lanjut maksud partai perseorangan, ayahanda dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu menyebut bahwa gagasan itu masih perlu dimatangkan. Konsep partai tersebut, kata Jokowi, dimiliki oleh semua anggota. Bukan hanya tokoh tertentu.
“Keinginan kami ada sebuah partai politik yang super Tbk. Artinya dimiliki oleh seluruh anggota,” kata Jokowi dikutip dari video di kanal Youtube Najwa Shihab yang tayang 11 Februari 2025.
Tak lama berselang, Jokowi mengaku telah berbicara dengan para relawan terkait gagasannya tentang Partai Super Tbk. Meski demikian, di menyebut gagasan tersebut ternyata sudah disambar oleh PSI. Menurut Jokowi, konsep yang diakomodir PSI konsepnya mirip dengan idenya, hanya saja sedikit dimodifikasi.
“Ide ini sudah diakomodir oleh PSI, yang kurang lebih menurut saya konsepnya hampir-hampir mirip tetapi dimodifikasi sedikit oleh apa PSI seperti itu,” kata Jokowi di kediaman pribadi di Sumber, Banjarsari, Solo, Rabu, 5 Maret 2025.
Jokowi menyebut ide oal Partai Super Tbk itu masih berupa gagasan. Apalagi, gagasan itu kini ternyata sudah disambar oleh partai lain. Jokowi menyebut partai Super Tbk merupakan partai bersifat terbuka sehingga semua anggotanya merasa memiliki. Selain itu, partai ini mempunyai konsep di mana pemilihan ketuanya dilakukan secara terbuka.
“(Partai Super Tbk) Partai yang terbuka, yang super terbuka yang nanti pemilihan ketuanya juga dilakukan secara terbuka oleh seluruh anggotanya dan itu betul partai milik bersama,” bebernya.
Untuk mengakomodasi ide Jokowi, PSI kemudian mengumumkan akan melakukan pemilihan ketua umum kendati mestinya jabatan Kaesang berlaku hingga 2028. Konsep pemilihannya berbeda dari kongres-kongres partai lain. PSI menganut metode layaknya pemilihan umum, yang mereka sebut sebagai pemilihan raya.
Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PSI Andy Budiman mengatakan kandidasi ketua umum partai adalah semua orang yang berstatus kader dan memiliki kartu tanda anggota atau KTA partai. Serta wajib memiliki dukungan minimal dari lima dewan pengurus wilayah atau DPW tingkat provinsi, dan 20 Dewan Pengurus Daerah atau DPD tingkat kota/kabupaten.
“Kemudian apakah Pak Jokowi akan menjadi calon? Kita doakan,” ucap Andy di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Selasa, 13 Mei 2025.
Adapun Jokowi mengatakan masih memperhitungkan apakah akan ikut mendaftarkan diri sebagai bakal calon Ketum PSI atau tidak. Hal itu menanggapi terbukanya peluang bagi dirinya untuk ikut bertarung dalam bursa calon ketua umum partai yang saat ini dipimpin oleh putra bungsunya sendiri, Kaesang Pangarep.
“Ya masih dalam kalkulasi. Jangan sampai kalau nanti misalnya saya ikut, saya kalah,” ujarnya saat ditemui di Kota Solo, Rabu, 14 Mei 20...