Istana soal Hari Kebudayaan Bertepatan dengan Ultah Prabowo: Itu Kebetulan

3 weeks ago 21
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta -- Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi memaparkan alasan pemerintah menetapkan 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan Nasional. Sesuai dengan penjelasan Kementerian Kebudayaan, Hasan mengatakan, tanggal tersebut dipilih karena masukan dari para budayawan serta pekerja seni dan tradisi yang merasa penting untuk menetapkan hari kebudayaan untuk mengapresiasi mereka.

Hasan menegaskan, pemerintah kita tidak menganut sistem ‘othak-athik gathuk’ atau cocoklogi. Jadi, kata dia, kementerian menetapkan suatu tanggal untuk hari nasional memiliki dasar hukum, peristiwa, atau sejarah. Hasan mengatakan tidak masalah kalau memang tanggal 17 Oktober bersamaan dengan hari lahir Presiden Prabowo Subianto. “Kalau kebetulan enggak apa-apa. Itu, kan, soal kebetulan. Kebetulan-kebetulan itu banyak,” kata Hasan di kantornya di Jakarta Pusat, 16 Juli 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hasan mengatakan banyak kebetulan terjadi, misalnya, Presiden Soekarno wafat pada 21 Juni bertepatan dengan hari lahir Presiden Joko Widodo. Ia mengatakan publik bisa memperingati 21 Juni sebagai hari wafatnya Bung Karno atau sebagai hari lahirnya Jokowi. “Orang yang memperingati 17 Oktober sebagai Hari Kebudayaan, boleh. Orang yang memperingati 17 Oktober sebagai hari lahirnya seseorang juga, juga boleh. Jadi kami mulai belajar lah menghindar dari cocoklogi dan othak-athik gathuk

Menteri Kebudayaan Fadli Zon sebelumnya mengatakan alasan 17 Oktober dipilih karena bertepatan dengan disahkannya Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 tentang Penetapan Lambang Negara. Menurut Fadli, hari itu merupakan momen penting di mana Presiden Sukarno meresmikan Garuda Pancasila sebagai lambang negara, dan semboyan Bhineka Tunggal Ika sebagai bagian dari identitas bangsa. "Bhinneka Tunggal Ika bukan sekadar semboyan, tetapi filosofi hidup bangsa Indonesia yang mencerminkan kekayaan budaya, toleransi, dan persatuan dalam keberagaman," kata Menteri Fadli Zon melalui keterangan tertulis pada Senin, 14 Juli 2025. 

Fadli Zon menuturkan, gagasan penetapan ini diusulkan oleh kalangan seniman dan budayawan dari Yogyakarta. Perkumpulan itu terdiri atas para maestro tradisi dan kontemporer. Ia mengatakan mereka telah melakukan kajian sejak Januari 2025. "Lalu disampaikan ke Kementerian Kebudayaan setelah beberapa kali diskusi mendalam," kata dia. 

Pada 26 Mei 2025, sejumlah seniman yang tergabung dalam Tim 9 Garuda Plus menghadiri rapat dengar pendapat bersama anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Yogyakarta, Ahmad Syauqi Soeratno. Rapat yang digelar di lantai 3 Gedung DPD Yogyakarta itu membahas soal usulan penetapan hari kebudayaan. Adapun seniman yang mengusulkan itu di antaranya Achmad Charis Zubair, Rahadi Saptoto Abro, Esti Wuryani, Isti Sri Rahayu, Arya Ariyanto, Yani Saptohoedojo, Yati Pesek, Oni Wantara, dan Nano Asmorondono.

Menurut Fadli, penetapan hari kebudayaan nasional penting untuk meningkatkan pemahaman publik atas nilai-nilai kebudayaan bangsa.  Dia mengajak seluruh lapisan masyarakat agar dapat sama-sama memaknai hari sakral tersebut.

Penetapan hari kebudayaan disahkan Fadli Zon pada 7 Juli 2025 melalui Keputusan Menteri Kebudayaan Nomor 162/M/2025 tentang Hari Kebudayaan. Keputusan ini mendapat banyak spekulasi negatif lantaran hari itu bertepatan dengan hari lahir Presiden Prabowo Subianto. Kepala negara lahir pada 17 Oktober 1951. 

Dede Leni Mardianti berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Read Entire Article