TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Panitia Pembentukan Sekolah Teknik Institute Pertanian Bogor (IPB) Azis Boing Sitanggang membantah timnya tidak melibatkan stakeholder perguruan tinggi dalam perumusan pemindahan Fakultas Teknik Pertanian (Fateta) menjadi sekolah teknik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut dia, sejak awal proses pembentukan sekolah dilakukan pada awal Maret 2024 lalu, IPB sudah mengundang semua stakeholder, termasuk mahasiswa, alumni, dan para kepala departemen untuk turut berdiskusi. Namun, saat wacana memindahkan semua program studi Fateta ke sekolah teknik muncul di tengah percakapan, terdapat beberapa alumni yang keberatan dengan gagasan tersebut.
Azis berujar semestinya jika tidak setuju dengan rencana tersebut, siapa pun harus mengajukan naskah akademik tandingan guna membantah argumen yang juga telah disusun oleh panitia secara ilmiah. "Bukan menghilang dan kemudian baru muncul setelah semua disetujui," kata dia. "Perdebatan ini seharusnya jadi perdebatan akademik di forum akademik," ucapnya pada Senin, 9 Juni 2025.
Azis mengklaim perubahan struktur itu telah disetujui oleh seluruh sivitas akademika IPB. Mulai dari senat hingga lima kepala departemen yang ada di bawah Fateta. "Jadi ini bukan keputusan top-down, ini bottom up," kata dia.
Azis menjelaskan urgensi transformasi Fateta menjadi sekolah teknik. Menurut dia, pembentukan sekolah teknik merupakan mandat dari arsitektur akademik IPB untuk mengembangkan ilmu keteknikan di bidang pertanian, maritim, dan biosains tropika. Dalam prosesnya, panitia mengevaluasi terlebih dahulu Fakultas Teknik Pertanian sebagai Fakultas yang sudah memiliki program teknik.
Karena valuasi keilmuan yang ada di Fateta itu hampir 60 persen berisi teknik, maka muncul gagasan untuk menggabungkan keduanya guna efisiensi. "Bayangkan, ketika ada sekolah teknik, lalu ada Fateta yang juga mengerjakan teknik, apakah ini bukan pemubaziran sumber daya?" kata dia.
Adapun program studi yang ada di bawah Fateta saat ini di antaranya Teknik Sipil dan Lingkungan, Teknik Industri Pertanian, Teknik Pertanian dan Biosistem (Unggul), dan Teknologi Pangan. Sementara program studi teknik baru yang resmi dibuka pada tahun ini ada Teknik Mesin dan Teknik Kimia.
Perubahan Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB menjadi sekolah teknik telah disahkan oleh rektor IPB pada 27 Desember lalu melalui Surat Keputusan Rektor IPB Nomor 444 Tahun 2024 tentang Perubahan Pengelolaan Seluruh Program Studi Pada Fakultas Teknologi Pertanian ke Sekolah Teknik, IPB.
Keputusan ini menuai penolakan dari kalangan alumni. Salah satunya mantan Dekan Fateta IPB Sam Herodian. Ia meminta rencana penghapusan Fateta dibatalkan. Alasannya, proses perubahan struktur tidak sesuai dengan rencana awal yang semestinya hanya mendirikan sekolah tanpa menghapus fakultas lain.
Dia menuturkan, keputusan itu juga cacat secara administrasi lantaran tidak memenuhi persyaratan. Persyaratan yang dimaksud adalah ketentuan bahwa setiap perubahan dan penghapusan sebuah Fakultas harus disetujui oleh stakeholder, alumni, dan mahasiswa. "Dalam proses dari Maret sampai Desember, itu banyak proses yang cenderung senyap," katanya pada Kamis, 5 Juni 2025.