TEMPO.CO, Bandung - Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kodam III/Siliwangi menandatangani komitmen bersama untuk percepatan pembangunan di berbagai sektor strategis di Jawa Barat. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengatakan yang akan dikerjakan dalam kerangka kerja sama tersebut pertama adalah revitalisasi sekolah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Langkah nyata kami mulai pada Juli mendatang melalui revitalisasi serentak SMA dan SMK dengan pendekatan kontraktual dan swakelola bersama TNI AD," kata Dedi dikutip dari siaran pers Humas Jabar pada Kamis, 26 Juni 2025.
Penandatanganan komitmen bersama tersebut dilakukan di Markas Besar TNI Angkatan Darat di Jakarta Pusat pada Rabu, 25 Juni 2025. Penandatanganan komitmen juga bersamaan dengan penandatanganan komitmen serupa antara pemerintah kabupaten/kota dan seluruh Kodim di Jawa Barat.
Dedi Mulyadi menyebutkan sejumlah sektor prioritas yang akan digarap bersama TNI AD. Di antaranya, perbaikan rumah tidak layak huni yang tidak memiliki toilet, air bersih, atau listrik. Program tersebut ditargetkan rampung pada 2026. Di sektor infrastruktur berupa peningkatan kualitas sanitasi, pembangunan jalan lingkungan, serta jembatan gantung di wilayah terpencil seperti di Bandung Barat, Sukabumi, dan Garut.
“Kami tidak boleh membiarkan anak-anak sekolah menyeberangi sungai dengan berenang. Itu tidak manusiawi," kata dia.
Sektor lainya yakni penguatan transformasi digital desa. Dedi Mulyadi menjanjikan akan menanggung 50 persen biayanya jika pemerintah kabupaten/kota bersedia mengalokasikan anggaran untuk program Transformasi Digital Desa dan Karya Bakti TNI.
Di samping itu, kerja sama juga di bidang penguatan infrastruktur berupa pembangunan jaringan air bersih, rehabilitasi jalan strategis, dan rencana membangun Tol Tengah Jabar Selatan yang menghubungkan Sukabumi hingga Pangandaran dengan alokasi anggaran awal yang disediakan untuk program tersebut sebesar Rp 400 miliar dengan skema Karya Bakti TNI.
Sementara di sektor pangan fokus kerja sama ditujukan pada pemanfaatan lahan tidur dan revitalisasi kebun karet dan teh. Petani rencananya akan diberdayakan dengan tanaman berumur pendek seperit jagung dan padi, serta tanaman berumur panjang seperti kopi dan teh.
“Dua kerangka besar pembangunan ini akan diselesaikan secara paripurna, termasuk kerja sama peningkatan ketahanan pangan nasional melalui pengembangan pertanian bersama TNI di berbagai wilayah,” kata Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi mengatakan kerja sama tersebut juga termasuk penertiban tambang ilegal. Dalam dua bulan pertama targetnya adalah menertibkan tambang ilegal di wilayah latihan militer di Bandung Barat. “Saya minta dukungan penuh dari jajaran TNI untuk menuntaskan penertiban tambang ilegal demi menjaga ekosistem latihan militer," kata dia.
Komitmen bersama tersebut juga menyasar program konservasi lingkungan dan penghijauan. Pemerintah provinsi Jawa Barat menargetkan penghijauan di kawasan hutan strategis seperit Gunung Sanggabuana, Cikuray, Sawal, Windu, dan Burangrang.
Sementara sebagai bagian dari gerakan penghijauan, Dedi Mulyadi mengatakan akan melaksanakan program penanaman jutaan pohon kelapa di sepanjang bantaran sungai. "Pohon kelapa dinikmati setiap hari, tapi jarang ditanam. Sudah saatnya kita ubah itu," kata Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi mengucapkan terima kasih atas dukungan TNI AD pada program pembinaan karakter dan bela negara bagi anak muda Jawa Barat. “Terima kasih atas program pelatihan karakter di barak-barak militer seperti Dodik Bela Negara dan satuan-satuan lainnya di Jabar. Anak-anak yang ikut program ini tumbuh dengan mental dan sikap yang kuat. Banyak dari mereka bahkan ingin kembali ke barak," katanya.
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan akan memberikan dukungan pada program tersebut. Ia mengapresiasi kehadiran semua bupati dan wali kota yang dinilainya menunjukkan keseriusan.
“Saya sangat bahagia hari ini. Biasanya sulit mendapat tindak lanjut dari kepala daerah. Tapi hari ini, Jabar menunjukkan langkah konkret. Saya akan beri dukungan penuh,” kata dia, dikutip dari siaran pers Humas Jabar, Kamis, 26 Juni 2025.
Sebelumnya, Dedi Mulyadi juga menandatangani perjanjian kerja sama dengan TNI Angkatan Laut di Markas Besar TNI AL di Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu, 25 Juni 2025. “Komitmen kami dalam kerja sama dengan TNI AL adalah mengembalikan seluruh aliran sungai yang berasal dari gunung sampai ke laut, dan memuliakan laut,” kata Dedi Mulyadi dikutip dari siaran pers Humas Jabar, Rabu, 25 Juni 2025.
Dedi Mulyadi mengatakan kerja sama tersebut bertujuan untuk menyelamatkan ekosistem sungai dan laut yang merupakan satu kesatuan dari hulu hingga hilir. Sejumlah program prioritas yang akan digarap dengan TNI AL dengan perjanjian kerja sama tersebut.
Di Markas TNI AL tersebut Dedi Mulyadi juga menandatangani nota kesepahaman dengan Menteri Kelautan dan Perikanan untuk proyek revitalisasi tambak pantura dalam dua tahun dengan luas calon tambak mencapai 78.550 hektare.
Kementerian Kelautan dan Perikanan tahun 2025 ini sudah menganggarkan untuk program revitalisasi tambah di Jawa Barat seluas 20.413,25 hektare, yang tersebar di Bekasi (8.188,49 hektare), Karawang (6.979,51 hektare), Subang (2.369,76 hektare), dan Indramayu (2.875,48 hektare).
Dedi Mulyadi saat itu mengatakan revitalisasi tambah juga akan di arahkan untuk membenahi ekosistem pantai berbarengan dengan pengelolaan mangrove, tambak berorientasi ekologi, sistem pengairan yang tertata, serta penyiapan tenaga kerja yang terlatih.
“Saya targetkan dua tahun ke depan tidak ada lagi bangunan liar di bantaran sungai, tidak ada lagi sertifikat tanah di sempadan sungai, dan tidak ada lagi pendangkalan muara,” kata dia.