Anies Baswedan: Vonis Tom Lembong Bukti Rapuhnya Demokrasi

3 weeks ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai, vonis terhadap Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong menjadi penanda rapuhnya demokrasi di Indonesia. “Vonis hari ini adalah penanda bahwa keadilan di negeri ini masih jauh dari selesai. Demokrasi belum kokoh berdiri,” tulis Anies melalui akun media sosial Instagram-nya @aniesbaswedan pada Jumat, 18 Juli 2025.

Pilihan Editor: Kisaran Biaya Politik Calon Kepala Daerah
 
Menurut Anies, proses hukum terhadap Tom dipenuhi dengan kejanggalan. Kata Anies, hal itu telah diungkapkan melalui laporan jurnalistik independen maupun analisis para ahli.
 
“Seolah-olah 23 sidang yang telah digelar sebelumnya tak pernah ada. Seolah-olah bukti dan logika tak diberi ruang dalam proses peradilan,” tulisnya.
 
Mantan calon presiden itu menilai, jika sosok seperti Tom Lembong yang penuh integritas bisa divonis secara tidak adil maka masyarakat umum yang tak memiliki akses, sorotan media, maupun dukungan politik, berada dalam posisi jauh lebih rentan. “Ketika kepercayaan terhadap proses peradilan runtuh, maka fondasi negara ikut rapuh,” tegasnya.
 
Meski vonis telah dijatuhkan, Anies menyebut bahwa ini belum menjadi akhir dari perjuangan. Ia memastikan bahwa dukungan terhadap Tom akan terus diberikan hingga keadilan benar-benar ditegakkan.
 
“Ini satu babak dari perjuangan panjang untuk menghadirkan keadilan yang belum tuntas. Tom tidak akan pernah berjuang sendirian,” tulis Anies mengakhiri pernyataannya.
 
Sebagai informasi, Tom Lembong divonis bersalah melakukan tindak pidana korupsi dalam kasus impor gula periode 2015 hingga 2016. "Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Thomas Trikasih Lembong dengan pidana penjara selama 4 tahun dan 6 bulan," kata Ketua Majelis Hakim Rianto Dennie Arsan Fatrika saat membacakan amar putusan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Jumat, 18 Juli 2025.
 
Selain itu, Tom juga dihukum membayar denda sebesar Rp 750 juta. Apabila tidak dibayar, diganti pidana kurungan selama 6 bulan.
 
Meski vonis yang dijatuhkan lebih ringan dari tuntutan, tetap saja keputusan itu mengundang sorotan tajam. Jaksa penuntut umum sebelumnya menuntut Tom dihukum tujuh tahun penjara dan membayar denda sebesar Rp750 juta, dengan ketentuan subsider enam bulan kurungan jika tidak dibayar. Namun majelis hakim memutuskan Tom bersalah dan menjatuhkan hukuman empat tahun enam bulan penjara.
 
Tom dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah diubah melalui Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 dan dikaitkan dengan Pasal 55 ayat (1) ke-1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Amelia Rahima Sari berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Read Entire Article