Warning: session_start(): open(/home/atriumwin/public_html/src/var/sessions/sess_27b7cad09d0185e9e4dbfa51e4ee2b70, O_RDWR) failed: Disk quota exceeded (122) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59

Warning: session_start(): Failed to read session data: files (path: /home/atriumwin/public_html/src/var/sessions) in /home/atriumwin/public_html/src/bootstrap.php on line 59
Aliansi Mahasiswa Papua Putuskan Tak Laporkan Teror Kepala Babi ke Polisi - InfoUpdate

Aliansi Mahasiswa Papua Putuskan Tak Laporkan Teror Kepala Babi ke Polisi

1 day ago 14
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Bali menyatakan bahwa mereka tidak melaporkan teror kepala babi busuk kepada pihak kepolisian. Keputusan tersebut diambil karena ketiadaan bukti yang cukup serta kesibukan internal organisasi dalam beberapa bulan terakhir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Kami belum punya bukti yang jelas terhadap siapa yang kirim paket ini,” kata Yuno Tagi, pengurus AMP Kota Bali, dalam sebuah pesan suara kepada Tempo pada Selasa, 10 Juni 2025.

Kesibukan internal organisasi juga menjadi alasan AMP belum membawa kasus ini ke ranah hukum. “Selain itu, beberapa bulan ini kami juga sibuk dengan aktivitas internal. Makanya kami tidak sempat lapor ke polisi,” ujarnya.

Sikap ini disampaikan setelah AMP berkonsultasi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali mengenai langkah hukum yang mungkin ditempuh. Ketua AMP Jeeno Alfred Dogomo menyatakan bahwa keputusan akhir mengenai pelaporan telah dibahas bersama LBH Bali.

“Kawan-kawan juga telah melakukan koordinasi dengan pihak LBH Bali,” ujar Jeeno dalam melalui aplikasi perpesanan WhatsApp pada Senin, 9 Juni 2025.

Sebelumnya, dua aktivis AMP, Wemison Enembe dan Yuberthinus Gobay, menerima dua paket yang dikirimkan melalui layanan ojek daring ke tempat tinggal mereka di Renon, Denpasar, pada Jumat, 6 Juni 2025. Paket tersebut mencantumkan nama mereka serta keterangan buku "Papua Bergerak", namun setelah dibuka, isinya justru berupa bangkai kepala babi dan tanah.

Kedua mahasiswa merupakan pengurus aktif AMP, yang kerap terlibat dalam diskusi dan kegiatan politik terkait isu Papua. Mereka menduga teror tersebut berkaitan dengan aktivitas advokasi dan rencana peluncuran buku "Papua Bergerak." Meski tidak mengalami luka fisik, para korban melaporkan adanya tekanan psikologis dan rasa tidak aman usai kejadian tersebut.

Kasus ini mendapat perhatian dari Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai. Ia menyatakan telah memerintahkan jajarannya di Bali untuk turun langsung menemui para mahasiswa dan menyelidiki latar belakang serta pelaku teror tersebut.

“Siapa pun pelakunya kami tidak akan toleransi agar diproses secara objektif, profesional, dan bertanggung jawab,” kata Natalius Pigai kepada Tempo, Senin, 9 Juni 2025.

Read Entire Article