Liputan6.com, Jakarta Kadar kolesterol dan gula darah yang tinggi merupakan masalah kesehatan serius yang dapat memicu berbagai komplikasi, termasuk penyakit jantung dan diabetes. Banyak orang mencari solusi alami untuk membantu mengelola kondisi ini, dan salah satunya datang dari dapur kita sendiri.
Beberapa tanaman dan rempah yang umum digunakan dalam masakan sehari-hari ternyata menyimpan potensi luar biasa dalam membantu menurunkan kadar kolesterol dan gula darah.
Pemanfaatan tanaman herbal sebagai pengobatan komplementer telah dikenal luas di berbagai budaya. Namun, sangat penting untuk diingat bahwa penggunaannya harus selalu dikonsultasikan dengan dokter atau ahli kesehatan. Hal ini terutama berlaku bagi individu yang sedang menjalani pengobatan medis atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, demi memastikan keamanan dan efektivitasnya.
Artikel ini akan mengulas tujuh tanaman dapur yang terbukti secara ilmiah memiliki khasiat dalam membantu mengontrol kadar kolesterol dan gula darah.
Bawang Putih (Allium sativum)
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bawang putih dapat membantu menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol LDL (kolesterol jahat), serta trigliserida.
Penelitian dari Matthew Budoff tahun 2006 berjudul "Garlic and Organosulfur Compounds: A Review of the Evidence for Cardiovascular Benefits" mengatakan senyawa aktif dalam bawang putih, seperti allicin, diallyl disulfide, dan diallyl trisulfide, diyakini berperan dalam efek penurun kolesterol ini.
Selain itu, Mohammad Reza Khazaei dalam Jurnal of Medicinal Food tahun 2019 mengatakan bawang putih juga menunjukkan potensi dalam membantu mengontrol kadar gula darah.
Studi pada hewan dan manusia menunjukkan bahwa bawang putih dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi resistensi insulin, yang penting dalam pengelolaan diabetes tipe 2.
Cara Mengolah
- Bawang Putih Mentah: Konsumsi 1-2 siung bawang putih mentah yang sudah dicincang halus setiap hari. Bisa dicampur dalam salad, saus, atau langsung ditelan dengan air.
- Infus Bawang Putih: Rendam beberapa siung bawang putih yang sudah dihancurkan dalam air hangat selama 10-15 menit, lalu saring dan minum airnya.
Jahe (Zingiber officinale)
Jahe telah diteliti memiliki efek hipolipidemik, yaitu kemampuan untuk menurunkan kadar lipid darah, termasuk kolesterol total, LDL, dan trigliserida. Senyawa bioaktif utama dalam jahe, seperti gingerol dan shogaol, diyakini berkontribusi pada efek ini dengan menghambat sintesis kolesterol dan meningkatkan ekskresi asam empedu.
Mengutip penelitian dari Mohammad Hossein Rouhi-Boroujeni tahun 2017 berjudul "The effect of ginger (Zingiber officinale) on glycemic control: A systematic review and meta-analysis" disebutkan jahe bermanfaat buat gula darah dan dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah puasa dan HbA1c pada penderita diabetes tipe 2. Ini dilakukan melalui peningkatan penyerapan glukosa oleh sel otot dan peningkatan sekresi insulin.
Gingerol dan shogaol, senyawa fenolik utama dalam jahe, memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi yang kuat. Mereka dapat memodulasi jalur sinyal yang terlibat dalam metabolisme lipid dan glukosa, seperti aktivasi AMPK (AMP-activated protein kinase) yang berperan dalam regulasi energi seluler dan sensitivitas insulin.
Jahe juga dapat menghambat enzim alfa-glukosidase dan alfa-amilase, yang bertanggung jawab memecah karbohidrat kompleks menjadi glukosa, sehingga memperlambat penyerapan glukosa ke dalam darah setelah makan (Journal of Ethnopharmacology, "Ginger (Zingiber officinale) in the prevention of diabetes and its complications: A review", Mohammad Hossein Rouhi-Boroujeni, et al., 2017).
Cara Mengolah
- Teh Jahe: Rebus 2-3 ruas jahe yang sudah diiris atau digeprek dalam 2-3 gelas air selama 10-15 menit. Saring dan minum hangat. Bisa ditambahkan sedikit madu atau perasan lemon.
- Jus Jahe: Campurkan jahe segar dengan buah atau sayuran lain dalam jus.
- Tambahan Masakan: Gunakan jahe dalam sup, tumisan, atau minuman hangat.
Kunyit (Curcuma longa)
Kurkumin, senyawa aktif utama dalam kunyit, telah menunjukkan potensi dalam menurunkan kadar kolesterol total, LDL, dan trigliserida, serta meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Mekanisme ini melibatkan penghambatan penyerapan kolesterol di usus dan peningkatan ekspresi reseptor LDL di hati...