Pola Asuh Tradisional Tak Semuanya Benar, IDAI: Kawal agar Sesuai Pengetahuan Modern

13 hours ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Pola asuh tradisional sudah berkembang di tengah masyarakat Indonesia sejak dulu.

Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso, mengatakan bahwa dirinya kerap mendapat cerita dari para nenek atau orangtua di masa lalu.

“Dulu umur dua bulan dikasih pisang, banyak yang ajaib-ajaib. Ada juga bayi baru lahir pas puput udel langsung dikasih abu pusarnya supaya sehat, enggak tahunya malah tetanus neonatorum (tetanus pada bayi baru lahir akibat bakteri),” kata Piprim dalam webinar Pola Asuh Tradisional vs Pengetahuan Modern: Tantangan dalam Pemberian MPASI pada Selasa (12/8/2025).

Piprim tak memungkiri, kebiasaan-kebiasaan tradisional berbasis budaya memang tidak semuanya salah, tidak pula semuanya benar.

“Kami sebagai dokter anak tentu harus memberi asupan berbasis bukti kepada masyarakat, tentu saja dengan cara yang bijak tidak lantas menyalahkan tapi juga tidak membiarkan ketika ada hal-hal yang keliru. Karena nanti dampaknya terkait dengan 1000 hari pertama kehidupan anak,” ujar Piprim.

Terkait Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI), ilmu pengetahuan menyebutkan bahwa asam amino esensial adalah hal yang sangat penting untuk bisa menghidupkan saklar atau tombol dimulainya pertumbuhan. Bagaimana otot-otot bisa tambah besar, tulang memanjang, usus memanjang, otak tambah besar.

“Itu ketika asam amino esensialnya cukup dan ini banyak sekali terkandung dalam protein hewani,” katanya.

ASI eksklusif merupakan langkah penting dalam mencegah stunting sejak dini karena memberikan nutrisi yang optimal bagi pertumbuhan bayi. Dengan menyusui secara eksklusif selama enam bulan pertama, anak mendapatkan zat gizi yang diperlukan untuk perke...

Manfaatkan Protein Hewani Lokal

Di berbagai daerah, sambung Piprim ada protein hewani lokal yang justru perlu dibudidayakan. Misalnya daerah-daerah yang senang makan kepiting atau ikan laut, ikan tawar, sejenis ulat, belalang dan sebagainya.

“Saya sempat tanya kader di posyandu, apa makanan yang bisa cegah stunting? Mereka jawab, ‘sayur buah, dan vitamin’ ya pantas stunting, karena sayur dan buah itu tidak bisa mencegah stunting. Hanya protein hewani yang bisa mencegah stunting,” kata Piprim.

Guna menyebarkan edukasi pencegahan stunting, maka komunikasi ke masyarakat harus dilakukan secara sederhana dan pesan yang jelas.

“Misalnya gunakan kata ‘protein hewani lokal’ itu lebih powerfull dan lebih mudah diingat daripada PMT lokal. Ketika menggunakan ‘pemberian makanan tambahan lokal’, nanti yang diberikan adalah nagasari, bubur kacang ijo, dan macam-macam jajanan yang tidak ada protein hewaninya.”

Kawal Budaya agar Sesuai dengan Kemajuan Ilmu Pengetahuan

Piprim mengajak masyarakat untuk tidak melawan budaya lokal, tapi kawal dan coba sesuaikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan.

“Jadi pemberian MPASI yang tepat itu bisa mencegah terjadinya stunting, yang penting adalah aksi cegah stunting. Beri telur, ikan, ati ayam, unggas, daging, dan sebagainya kemudian sesuaikan dengan budaya lokal.”

Piprim juga menilai, untuk mencegah stunting maka lebih baik memberi ikan atau telur daripada MPASI instan yang tak sesuai usia dan tanpa penjelasan medis.

“Kalau bisa, makanan rumahan yang diolah dengan baik dan memenuhi nilai gizi terutama protein hewani yang cukup, ini inshaAllah bisa cegah stunting,” pungkasnya.

Foto Pilihan

Aktivis dari Ecological Observation and Wetlands Conservation (ECOTON) dan mahasiswa memasang instalasi berbentuk jantung dan paru-paru yang rusak akibat terpapar sampah mikroplastik dalam sebuah protes untuk meningkatkan kesadaran akan dampak plastik sekali pakai terhadap lingkungan dan kesehatan manusia di Surabaya, Rabu 16 Juli 2025. (Juni KRISWANTO/AFP)
Read Entire Article