Liputan6.com, Jakarta Barcelona akan mengawali pramusim mereka lebih awal dari kebanyakan tim elite Eropa. Mereka akan tur ke Asia. Laga melawan Vissel Kobe, FC Seoul, dan Daegu jadi pemanasan ideal bagi skuad Hansi Flick.
Di saat rival-rival mereka sibuk mengikuti Piala Dunia Antarklub yang tak lagi bergengsi, Barca bisa fokus pada persiapan musim baru. Ini bisa jadi keuntungan besar seiring berjalannya musim 2025/26.
Hansi Flick telah memberi sinyal jelas: musim depan bukan hanya soal mempertahankan performa, tapi juga menemukan wajah-wajah baru yang bisa diandalkan. Beberapa pemain kini memasuki momen krusial dalam karier mereka.
Marc Bernal: Bakat Muda yang Harus Bangkit
Marc Bernal nyaris tak mencicipi musim 2024/25 setelah mengalami cedera lutut parah pada akhir Agustus. Cedera ligamen anterior dan meniskus membuatnya harus menepi hampir semusim penuh.
Kini, di usia 18 tahun, Bernal siap kembali dan mengklaim tempat di lini tengah Barca. Ia digadang-gadang sebagai titisan Sergio Busquets karena gaya mainnya yang tenang dan penuh kontrol.
Kehadirannya memberi Hansi Flick opsi baru di posisi gelandang bertahan. Akan ada persaingan sengit, tapi kualitas Bernal terlalu besar untuk hanya duduk di bangku cadangan.
Joan Garcia: Penantang Sang Kapten
Joan Garcia adalah nama yang mulai menyita perhatian setelah tampil cemerlang bersama Espanyol. Ia tercatat sebagai kiper dengan jumlah penyelamatan terbanyak di La Liga musim lalu.
Kini, sang rekrutan baru akan mencoba merebut posisi Marc-Andre ter Stegen yang masih enggan angkat kaki dari klub. Duel ini bisa jadi kisah besar sepanjang pramusim.
Garcia akan menghadapi tekanan yang berbeda ketika mengenakan jersey Blaugrana. Cara dia menghadapi tantangan itu bisa menentukan nasibnya selama satu musim ke depan.
Gavi: Waktunya Meledak Lagi
Gavi adalah pemain yang tak pernah setengah-setengah di atas lapangan. Sayangnya, setelah cedera panjang, ia kesulitan kembali ke tim inti di era Hansi Flick.
Padahal, pemain berusia 20 tahun ini dikenal memiliki semangat juang tinggi dan hubungan taktis luar biasa dengan Pedri. Di lini tengah, gaya bermain agresifnya tetap dibutuhkan Barca.
Memberi Gavi label hanya sebagai gelandang penghancur jelas tidak adil. Ia punya “DNA Barca” dengan karakter khas yang lebih meledak-ledak — saatnya kembali beri kepercayaan penuh padanya.
Sumber: Barca Blaugranes