Profil Menag Nasaruddin Umar: Cita-Cita Kecil Jadi Mantri, Takdir Membawanya Jadi Menteri

1 week ago 7
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. KH. Nasaruddin Umar, MA, dulunya memiliki cita-cita masa kecil yang sederhana seperti kebanyakan anak-anak lainnya. Pria kelahiran Ujung Bone, Sulawesi Selatan, ini pernah bermimpi menjadi seorang mantri.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mantri adalah pangkat atau jabatan tertentu yang memiliki keahlian khusus. Dalam konteks kesehatan, mantri merujuk pada tenaga medis yang memiliki kemampuan merawat pasien, memberikan obat, dan menyarankan pengobatan.

Tak jarang, para perawat di puskesmas atau posyandu desa dipanggil dengan sebutan 'Pak Mantri' atau 'Bu Mantri'.

Tak disangka, Nasaruddin justru ditakdirkan menjadi menteri --- bukan mantri --- dan kini memegang amanah besar sebagai pemimpin urusan umat beragama di Indonesia.

Perjalanan hidupnya dipenuhi nilai-nilai luhur yang ditanamkan sang ayah, H. Andi Muhammad Umar, seorang guru bantu di Sekolah Rakyat (SR) di kampung halaman mereka.

Bukan hanya sebagai ayah biologis, Andi Muhammad Umar juga guru kehidupan pertama bagi Menteri Agama Nasaruddin Umar, seperti dikutip di laman resmi Kementerian Agama RI pada Selasa, 8 April 2025.

Menteri Agama RI, Nazaruddin Umar bertolak ke Arab Saudi untuk mempersiapkan pelaksanaan ibadah haji 2025 atau 1446 Hijriah, agar berjalan lancar Sabtu siang.

Wejangan Sang Ayah Jadi Motivasi

Meski tak bergaji, ayah Nasaruddin tetap mengabdikan dirinya untuk dunia pendidikan. Dalam keterbatasan ekonomi, dia menanamkan pentingnya ilmu dan semangat pantang menyerah kepada anak-anaknya.

Bahkan, ketika harus merantau ke Surabaya dan menjadi buruh pelabuhan, semangat sebagai pendidik tak pernah padam dalam diri Andi Muhammad Umar.

Keputusannya untuk kembali ke kampung halaman demi mengisi kekosongan guru menjadi bukti nyata dedikasi dan rasa tanggung jawabnya. Nasaruddin kecil pun tumbuh dengan wejangan yang terus terngiang dalam benaknya:

"Jangan balas dendam secara fisik. Kalau ingin membalas, balaslah dengan menempuh pendidikan, bersekolah."

Kalimat itu menjadi prinsip hidup Nasaruddin dan cambuk untuk terus berprestasi. Ayahnya bukan orang biasa.

Dia merupakan salah satu perintis Gerakan Pemuda Ansor di Sulawesi Selatan. Nasionalisme yang kuat dalam dirinya turut membentuk kecintaan Nasaruddin pada Tanah Air.

Masa Kecil, Madrasah, dan Awal Ketertarikan pada Dunia Spiritual

Masa kanak-kanak Nasaruddin di Ujung Bone dipenuhi suasana religius. Ia belajar di Madrasah As’adiyah Cabang 7 yang menggunakan sistem Massikola Ara, sekolah umum di pagi hari dan madrasah agama di sore hari. Di sinilah benih ketertarikannya terhadap dunia spiritual mulai tumbuh.

Cita-cita menjadi mantri sempat muncul, terinspirasi dari sosok pamannya. Namun, seorang ulama bijak, KH. Muh. Amin, melihat potensi besar dalam diri Nasaruddin dan menyarankannya untuk melanjutkan pendidikan ke Pondok Pesantren As’adiyah.

Keputusan ini menjadi titik balik dalam hidupnya. Di pesantren, bakat keagamaannya berkembang pesat dan mengungguli teman-teman seusianya.

Kisah Pilu Menteri Agama Nasaruddin Umar di Masa Kecil

Nasaruddin tidak berasal dari keluarga kaya. Saat kecil, dia bahkan sempat pingsan selama dua hari pasca disunat akibat keterbatasan ekonomi. Namun, segala kesulitan justru membentuknya menjadi pribadi yang kuat dan penuh empati.

Pesan sederhana dari kedua orangtuanya terus membimbingnya:

"Assikolaki nak mancaji tau." (Sekolahlah, Nak, agar menjadi orang.)

Mantra itu mengantarkannya meraih gelar demi gelar, baik di dalam maupun luar negeri.

Perjalanan hidupnya tak hanya berkutat di pesantren dan akademisi. Nasaruddin juga pernah mendampingi dua tokoh nasional, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo Subianto.

Bahkan, Prabowo pernah membantunya secara pribadi saat dia menempuh pendidikan di luar negeri --- sebuah bentuk dukungan lintas batas yang ia kenang dengan hangat.

Membumikan Moderasi dan Memajukan Pesantren

Kini, di kursi Menteri Agama, Nasaruddin Umar membawa seluruh nilai-nilai hidup yang tertanam sejak kecil. Saat berkunjung ke ...

Read Entire Article