Masa Studi SMK Diusulkan Jadi 4 Tahun, P2G: Bukan Solusi Atasi Masalah

1 week ago 27
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Advokasi Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Iman Zanatul Haeri mengatakan penambahan masa studi SMK menjadi empat tahun bukan solusi mengatasi masalah fundamental SMK. Apalagi, sudah banyak SMK yang menerapkan masa studi empat tahun itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Bukan hal baru. Itu biasa dan sudah diterapkan di Indonesia. Tapi kalau soal tahun bukan fundamental dari SMK," kata Imam pada Jumat, 28 Maret 2025.

Menurut Iman, ada tiga masalah fundamental SMK yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Masalah pertama soal lulusan SMK yang justru banyak menjadi pengangguran.

Iman mengatakan data BPS sampai 2023 selalu menempatkan lulusan SMK sebagai penyumbang pengangguran terbesar. Data ini menjadi ironi sebab lulusan SMK dipersiapkan langsung untuk bekerja di dunia industri.

Karena itu, Iman meminta pemerintah untuk menganalisa masalah di SMK. "Nah ini harus diagnostik. Masalahhya seperti apa," kata Iman.

Menurut Iman, masalah itu karena banyak lulusan SMK memiliki kemampuan minim dan tidak memiliki kemampuan yang cocok dengan dunia industri. Kekurangan kemampuan itu salah satunya karena SMK tidak memiliki prasarana yang sesuai dengan industri.  

Kekurangan guru mata pelajaran produktif atau kejuruan, kata Iman, juga menjadi salah satu masalah yang menyebabkan kurangnya kemampuan lulusan SMK. SMK seharusnya memiliki banyak guru mata pelajaran produktif atau menggunakan pegawai profesional. Masalahnya, guru mata pelajaran produktif itu tidak diutamakan. 

"Sementara guru SMK rata-rata mata pelajaran sudah baku yang sebetulnya bukan hal yang dibutuhkan industri. Artinya harus ada perekrutan tenaga profesional," kata dia. 

Masalah kedua, kata Iman, berkaitan dengan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) seperti UPI, UNY, dan UNJ. Kampus pencetak guru itu masih menyelenggarakan program studi umum seperti teknik mesin, teknik otomotif, dan teknik listrik.

Padahal, dunia industri saat ini membutuhkan program studi yang lebih spesifik seperti Desain Komunikasi Visual. Dia pun mendorong supaya LPTK membuat kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan industri. 

Masalah ketiga mengenai perizinan SMK. Iman mengatakan, pemerintah harus lebih ketat memberikan izin untuk membuka SMK. Pendirian SMK harus sesuai dengan kebutuhan sekitar. 

"Pemerintah harus lebih ketat memberikan izin. Jangan SMK banyak. Tapi skill tidak sesuai. Jadi tata kelola SMK itu yang harus diperbaiki," kata Iman. 

Selain itu, Iman menyarankan supaya dunia industri juga berkoordinasi dengan kemendikdasmen. Koordinasi itu penting supaya kurikulum yang dibuat sesuai dengan kebutuhan industri. 

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti sebelumnya menyatakan bahwa kementeriannya merencanakan agar waktu belajar siswa SMK di Indonesia dibuat menjadi sedikit lebih lama dari sekolah lainnya yakni selama empat tahun.

Pernyataan tersebut disampaikan Abdul usai Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama Kementerian Ketenagakerjaan serta Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia pada Senin, 24 Maret 2025.

Dengan Kementrian Perlindungan Pekerja Migran, Abdul Mu'ti menyatakan akan bekerja sama untuk menyiapkan lulusan SMK yang siap bekerja di mancanegara. Atas dasar inilah Abdul Mu'ti kemudian menyampaikan rencana pihaknya untuk menambah durasi belajar siswa SMK dari yang semula tiga tahun menjadi empat tahun. 

Ia mengatakan, skema yang dirancang adalah menambah masa belajar satu tahun yang secara khusus untuk persiapan kerja di luar negeri. ”SMK itu kita desain untuk belajar empat tahun, dan satu tahun terakhir adalah untuk penyiapan mereka bekerja di mancanegara dan jalurnya sudah ada di kementerian perlindungan pekerja migran,” ujarnya.

Ni Made Sukmasari berkontribusi dalam tulisan ini.

Read Entire Article