Walau teori Adler mengenai hubungan antara urutan kelahiran dan kepribadian anak masih banyak digunakan dalam diskusi psikologi, sejumlah pakar menyampaikan pandangan berbeda.
Pakar Genetika Ekologi dari IPB University, Prof. Ronny Rachman Noor, menegaskan, banyak penelitian modern tidak menemukan pengaruh signifikan urutan kelahiran terhadap kepribadian anak.
Menurutnya, faktor genetik dan lingkungan memiliki kontribusi masing-masing sebesar 50 persen dalam membentuk kepribadian anak.
Meski begitu, Prof. Ronny tidak sepenuhnya menolak teori Adler. Dia mengakui bahwa lingkungan keluarga, termasuk pola asuh dan alokasi perhatian orang tua, memang bisa membentuk kepribadian anak.
Anak sulung yang mendapat perhatian penuh sejak awal tentu mengalami dinamika yang berbeda dibandingkan adik-adiknya.
Namun, penentu utama kepribadian anak bukan semata urutan kelahiran, melainkan interaksi kompleks antara faktor genetika dan lingkungan, sebagaimana dirumuskan dalam persamaan:
P = G + L + GxL (Kepribadian = Genetik + Lingkungan + Interaksi Genetik dan Lingkungan).
"Jika diperhatikan lebih cermat lagi, kepribadian anak tunggal lebih mirip dengan anak sulung karena dimanja secara penuh oleh kedua orang tuanya. Mereka juga tidak pernah mengalami situasi berbagi kasih sayang dengan saudaranya," kata Prof. Ronny seperti dikutip dari ipb.ac.id pada Rabu, 16 April 2025.
"Dalam situasi seperti ini, anak tunggal menunjukkan sifat yang lebih dewasa, rajin, perfeksionis, penuh imajinasi, imajinatif, mandiri, dan cenderung sensitif," tambahnya.