Liputan6.com, Jakarta - Kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan seorang dokter obgyn di Garut mencuat dan menghebohkan publik.
Dokter berinisial SF, yang diduga melakukan tindakan asusila terhadap pasien ibu hamil, diketahui merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad).
Menanggapi hal ini, pihak Universitas Padjadjaran mengeluarkan pernyataan resmi. Mereka menyampaikan keprihatinan mendalam atas dugaan tindakan tidak etis yang dilakukan oleh seorang dokter kandungan di Garut.
"Menanggapi beberapa kasus pelanggaran kode etik profesi oleh oknum tenaga medis, seperti salah satunya kasus tindakan asusila yang diduga dilakukan dokter spesialis kandungan di RS swasta di Garut, Universitas Padjadjaran menyatakan prihatin sedalam-dalamnya kepada pihak yang menjadi korban," kata Kepala Kantor Komunikasi Publik Unpad, Dandi Supriadi, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Rabu, 16 April 2025.
Pihak kampus menegaskan bahwa tindakan yang diduga dilakukan oleh dokter obgyn di Garut tersebut telah mencoreng kode etik kedokteran. Mereka juga menyayangkan segala bentuk pelanggaran, terutama yang berkaitan dengan pelecehan seksual, baik di lingkungan medis maupun institusi pendidikan.
"Khusus berkaitan dengan terduga pelaku pada kasus di Garut yang videonya telah viral saat ini, hasil penelusuran identitasnya menunjukkan memang benar mengarah ke alumni program spesialis di Fakultas Kedokteran Unpad," ujar mereka.
"Namun demikian, bila merujuk ke video yang beredar yang tidak secara jelas menunjukkan wajah terduga pelaku, Unpad tidak memastikan hal tersebut dan tetap menunggu hasil penyelidikan resmi dan pembuktian dari pihak kepolisian."
Polda Jabar ungkap adanya korban baru dalam kasus pelecehan yang dilakukan dokter residen PPDS Unpad di RSHS Bandung. Namun sejauh ini belum ada laporan resmi dari para korban.