2 Pejabat Polres Magelang Kota Dilaporkan Buntut Dugaan Salah Tangkap

22 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Orang tua remaja diduga korban salah tangkap di Kota Magelang didampingi kuasa hukumnya saat melapor ke Polda Jateng. Foto: Dok. Istimewa

Kapolres Magelang Kota AKBP Anita Indah Setyaningrum, dan Kasatreskrim Polres Magelang Kota Iptu Iwan Kristiana, dilaporkan ke Polda Jawa Tengah oleh orang tua remaja berinisial DRP (15).

Kedua pejabat kepolisian itu dilaporkan atas dugaan kasus salah tangkap, penyiksaan, hingga penyebaran data pribadi DRP.

Penasihat hukum keluarga korban dari LBH Yogyakarta Royan Juliazka Chandrajaya, mengatakan DRP ditangkap saat demo rusuh di depan Polres Magelang Kota pada 29 Agustus lalu. Padahal DRP tidak sedang tidak sedang mengikuti demonstrasi itu.

"Pertama menduga telah terjadi salah tangkap kepada anak berinisial DRP. DRP ini tidak mengikuti aksi tapi kebetulan lewat di sekitar lokasi usai COD jaket lalu ditangkap secara sewenang-wenang," ujar Royan di Polda Jateng, Selasa (16/9).

Ia menyebut, setelah ditangkap DRP mengalami penyiksaan bertubi-tubi. RDP juga diminta untuk mengakui bila dirinya terlibat dalam kerusuhan itu.

"DRP mengalami serangkaian tindak penyiksaan seperti ditampar, ditendang, kepalanya dipukul dan dicambuk. Dipaksa mengaku telah terlibat dalam aksi perusakan di Polres Magelang Kota," jelas dia.

DRP juga sempat diinapkan di Polres Magelang Kota, di tempat itu ia tidur tanpa alas dan dicampur dengan tahanan dewasa. Sebelum dibebaskan, keesokan harinya pada 30 Agustus 2025 ia kembali mengalami penyiksaan.

"Keesokan harinya DRP dikumpulkan lagi bersama tahanan lain, berbaris, kembali mengalami kekerasan dan pemaksaan, ditampar, dipukul, ditendang, dicambuk menggunakan selang di dada dan punggung, dihantam dengan lutut oleh polisi tanpa alasan yang jelas," ungkap Royan.

Tak hanya itu, data diri DRP; foto, nama, alamat dan asal sekolah juga disebarkan melalui grup-grup Whatsapp dengan narasi pelaku kerusuhan.

"Datanya lengkap sekali. Itu merupakan kategori data yang tidak boleh disebar. Itu merupakan pelanggaran pidana. (Penyebarnya) Ini kami cari tahu. Terlepas siapa pun yang sebar, tapi yang pasti data itu diambil ketika dia dalam Polresta," ungkap dia.

Akibat rangkaian kejadian ini, DRP mengalami luka fisik, trauma, merasa malu di sekolah, hingga dibully teman sebaya karena penyebaran data tersebut.

"Luka fisik sudah mulai sembuh tapi dia masih trauma, trauma ketika lihat kantor polisi. Juga karena datanya tersebar akhirnya dia malu ke sekolah, di lingkungannya dia dibully, dan sempat terancam dikeluarkan dari sekolah karena telah dicap sebagai pelaku kerusakan," lanjut Royan.

Untuk itu, hari ini ia bersama ibu korban melaporkan kasus ini Polda Jawa Tengah. Ia berharap kasus ini dapat diproses dan siapa pun yang terlibat mendapatkan hukuman.

"Yang dilaporkan Kapolres Magelang Kota dan Kasatreskrim Polresta Magelang. Harapan kami laporan ini segera ditindaklanjuti. Polisi yang terlibat harus diproses hukum. Ini bukan kasus pertama, penyalahgunaan wewenang oleh aparat terus terjadi," tegas Royan.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto mengatakan aduan yang dilayangkan oleh ibu korban sudah diterima oleh Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jateng.

"Pada prinsipnya hari ini mereka ke SPKT menyampaikan hal tersebut dan diterima oleh SPKT. Monggo silakan lapor, nanti kewajiban dari pihak kepolisian selaku penyidik untuk membuktikan laporan tersebut, bekerja sama dengan pelapor," kata Artanto.

Read Entire Article