Sebanyak 23 orang terluka dalam kerusuhan di Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua Pegunungan. Para korban kini menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
"Untuk jumlah korban dapat saya estimasi, 5 aparat keamanan TNI-Polri menderita luka-luka, mereka terkena panah di kepala; untuk masyarakat, sekitar 18 orang dirawat di rumah sakit," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Cahyo Sukarnito, kepada wartawan, Rabu (17/9/2025).
Ia melanjutkan, "Sementara ada beberapa yang masih dalam perjalanan evakuasi, baik menuju Wamena maupun Jayapura. Korban dirawat di RSUD Er-Dabi Yalimo, RSUD Wamena, dan RS Bhayangkara Jayapura."
30 Rumah-Kios Dibakar Massa
Cahyo menyebut sedikitnya 30 rumah-kios dibakar massa, bahkan 6 rumah dinas dan 1 mes perwira Polres Yalimo turut dibakar.
"1 bangunan SMA rusak dan 13 unit sepeda motor ikut terbakar dalam kerusuhan tersebut," ujar Cahyo.
Selain itu, sebuah truk pengangkut logistik untuk Kabupaten Yalimo dan Kabupaten Jayawijaya juga dibakar.
"Kita masih melakukan pengecekan karena ada informasi masyarakat yang akan mengganggu aktivitas transportasi maupun pergeseran logistik dan pasukan dari Jayawijaya menuju Yalimo dengan merusak jembatan-jembatan yang ada," kata Cahyo.
Penyebab kerusuhan adalah ujaran kebencian di ruang kelas SMAN 1 Yalimo.
“Di lingkungan sekolah saat proses pembelajaran berlangsung, salah satu siswa berinisial AB diduga mengeluarkan ujaran yang menyinggung temannya yang juga merupakan siswa di kelas tersebut,” kata Kapolres Yalimo, Kompol Joni Samonsabra, Rabu (17/9).
Ucapan tersebut memicu reaksi negatif dari sejumlah siswa yang kemudian melakukan pemukulan terhadap AB.
“Upaya penyelesaian masalah dilakukan di ruang guru, namun ketegangan tidak mereda. Sejumlah siswa dan masyarakat setempat yang terpancing oleh ucapan tersebut turut serta dalam aksi penganiayaan terhadap AB, bahkan menyerang guru yang berusaha melerai,” ujarnya.