Bank Indonesia (BI) optimistis nilai tukar rupiah bisa tetap terkendali di tengah ketidakpastian pasar keuangan global. Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS per September 2025 menguat 0,30 persen dibandingkan dengan level akhir Agustus 2025.
“Stabilitas nilai tukar rupiah didukung oleh konsistensi kebijakan stabilisasi Bank Indonesia di tengah tingginya ketidakpastian pasar keuangan global serta peningkatan konversi valas ke rupiah oleh eksportir seiring penerapan penguatan kebijakan Devisa Hasil Ekspor Sumber Daya Alam (DHE SDA),” kata Perry dalam konferensi pers, Rabu (17/9).
Selain itu, Perry menilai perkembangan rupiah relatif stabil apabila dibandingkan dengan kelompok mata uang negara berkembang dan negara maju. Ia memperkirakan nantinya nilai tukar rupiah juga akan tetap stabil.
“Ke depan, nilai tukar rupiah diperkirakan tetap stabil didukung komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah, dan tetap baiknya prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia,” ujar Perry.
Perry juga memastikan BI akan terus memperkuat respons kebijakan stabilisasi, termasuk intervensi terukur di pasar off-shore NDF dan strategi triple intervention pada transaksi spot, DNDF, dan SBN di pasar sekunder.
“Seluruh instrumen moneter juga terus dioptimalkan, termasuk penguatan strategi operasi moneter pro-market untuk mendukung stabilitas nilai tukar rupiah,” tutur Perry.