
KASUS sakit pinggang kian melonjak di era digital. Menurut dr. Andra Hendriarto, Sp. OT. (K), spesialis ortopedi konsultan tulang belakang RS Pondok Indah, penyebab utama kini bukan lagi cedera berat atau usia lanjut, melainkan gaya hidup statis akibat terlalu lama duduk dan menatap layar.
“Mayoritas masalah tulang belakang sekarang bukan karena penyakit serius, tapi akibat gaya hidup kita sendiri,” ujarnya dalam paparan di Jakarta, Rabu (17/9).
Rata-rata manusia duduk dan tidur lebih dari 16 jam per hari. Posisi yang salah saat beristirahat atau bekerja, kata dr. Andra, menjadi pemicu utama sakit pinggang dan leher. “Kalau posisi duduk dan tidur benar, dua pertiga masalah tulang belakang bisa dicegah.”
Lonjakan Pasca Pandemi
Setelah pandemi Covid-19, jumlah pasien melonjak tajam. Meeting daring, sekolah online, serta penggunaan gawai berjam-jam memperburuk keluhan nyeri.
“Screen time naik drastis. Itu sebabnya pasien sakit leher sekarang lebih banyak dibanding sebelumnya,” jelasnya, menyoroti tren menunduk saat bermain Instagram dan TikTok.
Kebiasaan Kecil yang Merusak
Kebiasaan sepele seperti menunduk lama saat bermain ponsel atau menjepit HP di leher saat menelepon dapat mempercepat kerusakan tulang belakang.
Dr. Andra menyarankan penggunaan laptop stand agar layar sejajar mata, serta memegang ponsel lebih tinggi agar leher tidak terus menunduk. Selain itu, duduk terlalu lama tanpa jeda, atau dengan posisi membungkuk, memberi tekanan besar pada bantalan tulang belakang.
Langkah Pencegahan
Tips pencegahan dari dr. Andra:
- Atur posisi laptop & ponsel sejajar mata
- Gunakan kursi dengan sandaran punggung
- Lakukan peregangan tiap 1 jam duduk
- Gunakan headset saat menelepon
- Tidur telentang dengan bantal menyangga bahu
- Hindari tidur meringkuk terlalu rapat
Olahraga juga penting. Berenang 30-45 menit gaya bebas disebut sebagai latihan terbaik untuk penderita sakit pinggang. Yoga, pilates, bersepeda, dan jalan kaki juga dianjurkan.
“Yang sulit bukan pengobatannya, tapi memulai gaya hidup sehat. Kalau itu bisa dilakukan sejak dini, banyak masalah tulang belakang bisa dicegah,” tegas dr. Andra. (Z-10)